Oleh : Ifa Nur Inayah
Menyandang status sebagai mahasiswa agroteknologi fakultas pertanian tidak lepas dari tugas-tugas perkuliahan. Tugas yang banyak seringkali membuat mahasiswa kewalahan. Beban tugas berlebihan juga dapat mengurangi waktu mahasiswa untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan mengembangkan keterampilan di luar akademik.
Ketidakseimbangan antara beban tugas dan waktu yang tersedia dapat mengakibatkan penurunan kualitas tugas yang dikerjakan oleh mahasiswa agroteknologi. Tidak sedikit mahasiswa yang tertekan dan stres akibat jumlah tugas yang terlalu banyak.
Stres yang dialami dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Adapun dampak dari stres yaitu kurangnya tidur dan pola makan yang buruk, sehingga menyebabkan turunnya daya tahan tubuh dan masalah kesehatan lainnya. Stres yang berkepanjangan juga dapat mempengaruhi motivasi dalam belajar.
Namun ada upaya untuk mengatasi stres yang dialami oleh mahasiswa. Antara lain membuat jadwal yang terorganisasi dan mengatur prioritas tugas sehingga dapat membantu mengurangi rasa kewalahan.
Upaya lain ialah memastikan ada waktu yang cukup untuk beristirahat. Pola makan seimbang, olahraga teratur, dan tidur yang cukup juga dapat dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi stres. Teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga juga merupakan tindakan untuk menurunkan tingkat stres.
Berbicara dengan teman, keluarga, atau orang terdekat tentang stres yang dialami bisa  menjadi upaya untuk membuat pikiran lebih tenang. Mengatur harapan yang realistis terhadap diri sendiri dan menerima bahwa kegagalan adalah bagian dari proses belajar dapat menjadi upaya terakhir dalam mengurangi stres yang dialami.
Di sisi lain, mahasiswa juga mempunyai harapan besar ke depan. Harapan pertama sebagai mahasiswa agroteknologi yaitu agar program studi agroteknologi dapat menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap menghadapi tantangan industri pertanian modern.
Mereka berkeinginan mendapatkan pekerjaan yang relevan dengan bidang agroteknologi, baik di sektor swasta maupun publik. Harapan lainnya, dapat berkontribusi dalam pemberdayaan petani dan masyarakat lokal. Mahasiswa agroteknologi memiliki cita-cita untuk dapat berkontribusi dalam menemukan solusi inovatif untuk masalah-masalah pertanian. Seperti peningkatan produktivitas tanaman, pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, atau pengembangan varietas tanaman unggul.
Prioritas utama bagi mahasiswa agroteknologi adalah meraih pengetahuan dan keterampilan dalam bidang agroteknologi. Mereka harus memprioritaskan kehadiran dan konsistensi dalam mengikuti kuliah dan praktikum. Partisipasi aktif dalam diskusi kelas, tanya jawab, dan kegiatan kelompok juga diharuskan menjadi prioritas mahasiswa dalam perkuliahan. Selain itu harus rajin membaca literatur ilmiah terkait dengan topik yang dipelajari.
Penyelesaian tugas dan pekerjaan kelompok juga harus diprioritaskan sehingga selesai sesuai tenggat waktu. Namun, prioritas tersebut seringkali tidak berjalan dengan semestinya karena ada tugas laporan praktikum yang sangat banyak.
Laporan praktikum adalah salah satu tugas penting bagi mahasiswa agroteknologi, tetapi seringkali tugas ini membuat mahasiswa tertekan. Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan tekanan saat membuat laporan praktikum, yaitu waktu yang terbatas. Membuat laporan praktikum membutuhkan waktu yang cukup, dan tekanan dapat muncul ketika waktu yang tersedia terbatas.
Mahasiswa agroteknologi memiliki harapan tinggi untuk mencapai hasil yang baik dalam praktikum dan mendapatkan penilaian yang memuaskan, sehingga mereka kerepotan dalam membuat laporan praktikum agar memenuhi standar yang diharapkan.
Laporan praktikum umumnya merupakan tugas individu, yang berarti mahasiswa harus mengatasi tugas tersebut sendiri tanpa banyak bantuan atau kolaborasi. Untuk mengatasi tekanan saat membuat laporan praktikum, mahasiswa agroteknologi dapat melaksanakan beberapa strategi.
Strategi pertama perencanaan waktu yang baik, membuat jadwal yang terorganisasi dan mengalokasikan waktu yang cukup untuk menyelesaikan laporan praktikum secara bertahap. Jika menghadapi kesulitan dalam memahami materi atau menulis laporan, mahasiswa dapat meminta bantuan dosen atau rekan sejawat untuk mendapatkan masukan.
Strategi selanjutnya membaca petunjuk laporan praktikum dengan seksama dan mengikuti format yang ditentukan untuk menghindari kesalahan atau kehilangan poin penting. Memiliki strategi untuk mengingatkan diri sendiri bahwa laporan praktikum adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang, jadi tidak semua aspek harus sempurna. Olahraga, meditasi, atau melakukan hobi yang menyenangkan untuk meredakan tekanan dan meningkatkan kesejahteraan mental juga bisa menjadi upaya mengurangi stres dari mahasiswa agroteknologi. (*/lis)
Mahasiswa Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Tidar