23.4 C
Magelang
Friday, 8 December 2023

Biaya Pasokan Logistik Tinggi, Apa Langkah Sektor Pertanian?

Oleh : Anindira Sabila Keyza Ruqqayya

Indonesia adalah negara tropis agraris, dengan memiliki dua musim yaitu panas dan penghujan. Musim sangat berpengaruh pada pertanian di negara kita. Namun, perubahan cuaca semakin tidak dapat diprediksi. Selain itu, pergeseran iklim yang terlalu cepat dari panas ke hujan dapat mengurangi hasil panen.

Saat ini lahan pertanian semakin berkurang akibat beralihnya fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman, atau pabrik. Sementara permintaan hasil pertanian terus meningkat setiap tahun. Contohnya beras. Sebagian besar masyarakat Indonesia bergantung pada beras sebagai makanan pokok. Banyak tantangan yang harus dihadapi pemerintah dalam hal pemenuhan kebutuhan beras.

Sektor pertanian memberikan kontribusi yang besar dalam bidang ekonomi di Indonesia. Pertanian berada di urutan ketiga setelah industri dan perdagangan di jajaran penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB).

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertanian menyumbang 12,65% dari total kontribusi ekonomi Indonesia. Ini menunjukkan bahwa sektor pertanian adalah komponen penting dari ekonomi Indonesia. Kegiatan ekspor produk pertanian adalah contoh konkretnya. Untuk kemajuan di sektor pertanian, penting untuk mempertimbangkan komponen pendukungnya. Logistik adalah komponen yang mendorong kemajuan industri sektor pertanian.

Sistem logistik pertanian berperan penting dalam meningkatkan produktivitas dan memberikan nilai tambah bagi produk pertanian. Realitasnya, biaya logistik sangat tinggi, berkisar antara 20 sampai 25 persen dari PDB. Perlu kerja sama antara pemerintah dan bisnis untuk mengurangi biaya logistik yang tinggi. Generasi milenial juga dapat berperan dalam mengatasi persoalan tersebut.

Produksi dapat meningkat dengan kontribusi petani milinial yang mencapai 50% jika mereka dapat menerapkan teknologi, inovasi, dan prasarana yang mendukung pertanian berkelanjutan. Petani muda dapat memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan pertanian. Adanya permainan rantai pasok di bidang pertanian dapat diminimalisasi dengan pertanian digital oleh para petani milenial.

Dibandingkan dengan pertanian konvensional, pertanian digital memiliki banyak keuntungan, terutama karena ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) terus berkembang. Keuntungan tersebut adalah pertama, kemudahan yang diberikan kepada petani, seluruh proses penanaman hingga panen melalui penggunaan alat pertanian modern.

Keuntungan kedua, penggunaan bibit unggul dan waktu dan tenaga yang lebih efisien meningkatkan produksi. Sedangkan keuntungan ketiga adalah bahwa menghubungkan petani dengan konsumen secara langsung dapat mempersingkat rantai pasokan dan mengurangi ketergantungan petani pada tengkulak.

Pertanian digital sangat penting dan menguntungkan di masa depan karena ketiga keuntungan utama tersebut. Pertanian cerdas yang menggunakan teknologi disebut smart farming. Metode pertanian pintar 4.0 tidak hanya menggunakan teknologi. Namun, data yang diukur menggunakan sensor adalah kunci metode ini. Dengan mengelola beberapa kegiatan usaha tani secara otomatis, seperti penyiraman, pemupukan, pengukuran kelembaban tanah, kelembaban udara dan cuaca, PH tanah, pengidentifikasi hama penyakit, dan penyimpanan data tanaman, pengelolaan agribisnis, dapat diterapkan di bidang tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan. Terbukti bahwa pertanian pintar yang menggunakan internet of things (IoT) dapat meningkatkan produktivitas, kualitas produk pertanian, dan efisiensi waktu dan tenaga kerja, dihubungkan ke perangkat teknologi.

Metode pertanian pintar sangat penting untuk menghasilkan pertanian presisi dan pertanian digital. Pola pikir petani adalah seorang pekerja harus diubah menjadi petani pengusaha dan mendorong kaum terdidik menjadi petani milenial demi kemajuan sektor pertanian untuk menjaga ketahanan pangan Indonesia. (*/lis)

Mahasiswa Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Tidar

Oleh : Anindira Sabila Keyza Ruqqayya

Indonesia adalah negara tropis agraris, dengan memiliki dua musim yaitu panas dan penghujan. Musim sangat berpengaruh pada pertanian di negara kita. Namun, perubahan cuaca semakin tidak dapat diprediksi. Selain itu, pergeseran iklim yang terlalu cepat dari panas ke hujan dapat mengurangi hasil panen.

Saat ini lahan pertanian semakin berkurang akibat beralihnya fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman, atau pabrik. Sementara permintaan hasil pertanian terus meningkat setiap tahun. Contohnya beras. Sebagian besar masyarakat Indonesia bergantung pada beras sebagai makanan pokok. Banyak tantangan yang harus dihadapi pemerintah dalam hal pemenuhan kebutuhan beras.

Sektor pertanian memberikan kontribusi yang besar dalam bidang ekonomi di Indonesia. Pertanian berada di urutan ketiga setelah industri dan perdagangan di jajaran penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB).

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertanian menyumbang 12,65% dari total kontribusi ekonomi Indonesia. Ini menunjukkan bahwa sektor pertanian adalah komponen penting dari ekonomi Indonesia. Kegiatan ekspor produk pertanian adalah contoh konkretnya. Untuk kemajuan di sektor pertanian, penting untuk mempertimbangkan komponen pendukungnya. Logistik adalah komponen yang mendorong kemajuan industri sektor pertanian.

Sistem logistik pertanian berperan penting dalam meningkatkan produktivitas dan memberikan nilai tambah bagi produk pertanian. Realitasnya, biaya logistik sangat tinggi, berkisar antara 20 sampai 25 persen dari PDB. Perlu kerja sama antara pemerintah dan bisnis untuk mengurangi biaya logistik yang tinggi. Generasi milenial juga dapat berperan dalam mengatasi persoalan tersebut.

Produksi dapat meningkat dengan kontribusi petani milinial yang mencapai 50% jika mereka dapat menerapkan teknologi, inovasi, dan prasarana yang mendukung pertanian berkelanjutan. Petani muda dapat memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan pertanian. Adanya permainan rantai pasok di bidang pertanian dapat diminimalisasi dengan pertanian digital oleh para petani milenial.

Dibandingkan dengan pertanian konvensional, pertanian digital memiliki banyak keuntungan, terutama karena ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) terus berkembang. Keuntungan tersebut adalah pertama, kemudahan yang diberikan kepada petani, seluruh proses penanaman hingga panen melalui penggunaan alat pertanian modern.

Keuntungan kedua, penggunaan bibit unggul dan waktu dan tenaga yang lebih efisien meningkatkan produksi. Sedangkan keuntungan ketiga adalah bahwa menghubungkan petani dengan konsumen secara langsung dapat mempersingkat rantai pasokan dan mengurangi ketergantungan petani pada tengkulak.

Pertanian digital sangat penting dan menguntungkan di masa depan karena ketiga keuntungan utama tersebut. Pertanian cerdas yang menggunakan teknologi disebut smart farming. Metode pertanian pintar 4.0 tidak hanya menggunakan teknologi. Namun, data yang diukur menggunakan sensor adalah kunci metode ini. Dengan mengelola beberapa kegiatan usaha tani secara otomatis, seperti penyiraman, pemupukan, pengukuran kelembaban tanah, kelembaban udara dan cuaca, PH tanah, pengidentifikasi hama penyakit, dan penyimpanan data tanaman, pengelolaan agribisnis, dapat diterapkan di bidang tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan. Terbukti bahwa pertanian pintar yang menggunakan internet of things (IoT) dapat meningkatkan produktivitas, kualitas produk pertanian, dan efisiensi waktu dan tenaga kerja, dihubungkan ke perangkat teknologi.

Metode pertanian pintar sangat penting untuk menghasilkan pertanian presisi dan pertanian digital. Pola pikir petani adalah seorang pekerja harus diubah menjadi petani pengusaha dan mendorong kaum terdidik menjadi petani milenial demi kemajuan sektor pertanian untuk menjaga ketahanan pangan Indonesia. (*/lis)

Mahasiswa Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Tidar

Artikel Terkait

POPULER

TERBARU

Enable Notifications OK No thanks