23.2 C
Magelang
Saturday, 9 December 2023

Mengurangi Nilai Impor Kedelai dengan Empat Upaya Produktivitas

Oleh : Sofia Nurjannah

Kedelai merupakan salah satu komoditas pangan yang utama di Indonesia. Kandungan gizi yang terdapat dalam komoditas ini cukup tinggi. Kadar protein pada kedelai mencapai 34%. Selain itu kedelai juga menjadi sumber bahan baku industri makanan. Maka kedelai dijadikan sebagai komoditas pangan yang utama di Indonesia. Namun, produksi kedelai di Indonesia masih belum mencukupi permintaan pasar sehingga Indonesia mengimpor kedelai dari luar negeri.

Pada tahun 2019 produksi kedelai mencapai 11,32 juta ton dan pada 2020 menurun hingga menjadi 10,62 juta ton. Maka, Indonesia melakukan impor kedelai dalam jumlah besar untuk memenuhi kebutuhan produksi kedelai dalam negeri.

Untuk mengatasi permasalahan impor kedelai diperlukan inovasi agar produktivitas pertanian meningkat. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas kedelai di Indonesia ada empat. Yaitu intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi dan rehabilitasi pertanian.

Intensifikasi pertanian adalah upaya peningkatan produksi pertanian dengan menerapkan formula pancausaha tani. Upaya kedua yaitu ekstensifikasi yang dilakukan dengan perluasan lahan pertanian. Usaha selanjutnya diversifikasi dengan cara penganekaragaman tanaman. Selain itu juga rehabilitasi yaitu pemulihan kemampuan produktivitas pertanian yang sudah kritis. Upaya-upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kedelai di Indonesia. Dari keempat upaya yang disebutkan, intensifikasi pertanian merupakan upaya pertama yang dapat dilakukan untuk peningkatan produktivitas pertanian kedelai.

Intensifikasi dapat dilakukan dengan cara pengolahan lahan secara intensif. Pengolahan ini didukung pemberian bibit unggul dan pupuk agar hasil produksi kedelai dapat maksimal. Intensifikasi pertanian merupakan salah satu program dari revolusi hijau. Penerapannya untuk mendapatkan hasil pertanian secara cepat yaitu dapat melakukan panen lebih cepat secara rutin tanpa harus menunggu waktu yang lama. Dengan upaya ini petani harus mempersiapkan modal yang cukup, agar semua komponen berjalan lancar, sehingga dapat memenuhi target yang telah direncanakan petani. Untuk mengatasi minimnya lahan juga terdapat upaya ekstensifikasi.

Inovasi yang dapat digunakan untuk mengatasi sempitnya lahan yaitu ekstensifikasi lahan pertanian. Memanfaatkan lahan yang sebelumnya belum produktif dan mengembangkan menjadi lahan produktif untuk pertanian kedelai. Ekstensifikasi lahan bertujuan melakukan pengembangan budidaya kedelai dengan menambah satuan luas lahan penanaman. Dengan upaya ini, impor kedelai di Indonesia dapat berkurang.

Ekstensifikasi lahan juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan lahan yang tidak produktif seperti rawa-rawa, bekas pembakaran hutan, dan lahan kosong lainnya.

Selain dengan perluasan lahan bisa juga mengoptimalkan produksi kedelai melalui penganekaragaman variasi dalam sistem pertanian atau yang biasa disebut diversifikasi pertanian.

Diversifikasi pertanian dengan sistem penganekaragaman atau variasi sistem pertanian.Tujuan utama upaya ini untuk menciptakan keberagaman suatu produksi pertanian. Yakni melakukan rotasi tanaman secara bergiliran dengan tanaman legum atau tanaman penutup tanah. Hal ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah. Selain itu diversifikasi dapat dilakukan dengan menerapkan agroforestri atau sistem pertanian dengan basis ekologi yang melibatkan keseimbangan ekosistem lingkungannya.

Selain itu, terdapat juga upaya rehabilitasi. Rehabilitasi untuk memulihkan, memperbaiki, atau mengembalikan produktivitas dan keberlanjutan sistem pertanian yang mengalami kerusakan ataupun penurunan produktivitas. Beberapa upaya rehabilitasi pertanian yang umum dilakukan yaitu pemulihan kesuburan tanah, pengendalian erosi, pengelolaan air, pengendalian hama dan penyakit, memperbaiki infrastruktur pertanian, juga penganekaragaman jenis tanaman.

Pada pertanian kedelai upaya rehabilitasi ini dapat dilakukan pada lahan yang terdegradasi ataupun lahan yang tercemar. Dengan menerapkan keempat upaya peningkatan produktivitas kedelai ini, diharapkan Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor kedelai dan mencapai menjadi negara dengan kemandirian pangan.

Diversifikasi tanaman, penerapan teknologi, pengendalian hama penyakit yang efektif, dan pendampingan pemerintah kepada petani menjadi kunci meningkatkan produktivitas kedelai secara berkelanjutan. Dengan upaya-upaya ini, Indonesia dapat memperkuat sektor pertanian dan menghasilkan pasokan kedelai yang mencukupi serta memenuhi kebutuhan domestik, mengurangi impor, dan berkontribusi pada ketahanan pangan negara. (*/lis)

Mahasiswa Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Tidar

 

Oleh : Sofia Nurjannah

Kedelai merupakan salah satu komoditas pangan yang utama di Indonesia. Kandungan gizi yang terdapat dalam komoditas ini cukup tinggi. Kadar protein pada kedelai mencapai 34%. Selain itu kedelai juga menjadi sumber bahan baku industri makanan. Maka kedelai dijadikan sebagai komoditas pangan yang utama di Indonesia. Namun, produksi kedelai di Indonesia masih belum mencukupi permintaan pasar sehingga Indonesia mengimpor kedelai dari luar negeri.

Pada tahun 2019 produksi kedelai mencapai 11,32 juta ton dan pada 2020 menurun hingga menjadi 10,62 juta ton. Maka, Indonesia melakukan impor kedelai dalam jumlah besar untuk memenuhi kebutuhan produksi kedelai dalam negeri.

Untuk mengatasi permasalahan impor kedelai diperlukan inovasi agar produktivitas pertanian meningkat. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas kedelai di Indonesia ada empat. Yaitu intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi dan rehabilitasi pertanian.

Intensifikasi pertanian adalah upaya peningkatan produksi pertanian dengan menerapkan formula pancausaha tani. Upaya kedua yaitu ekstensifikasi yang dilakukan dengan perluasan lahan pertanian. Usaha selanjutnya diversifikasi dengan cara penganekaragaman tanaman. Selain itu juga rehabilitasi yaitu pemulihan kemampuan produktivitas pertanian yang sudah kritis. Upaya-upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kedelai di Indonesia. Dari keempat upaya yang disebutkan, intensifikasi pertanian merupakan upaya pertama yang dapat dilakukan untuk peningkatan produktivitas pertanian kedelai.

Intensifikasi dapat dilakukan dengan cara pengolahan lahan secara intensif. Pengolahan ini didukung pemberian bibit unggul dan pupuk agar hasil produksi kedelai dapat maksimal. Intensifikasi pertanian merupakan salah satu program dari revolusi hijau. Penerapannya untuk mendapatkan hasil pertanian secara cepat yaitu dapat melakukan panen lebih cepat secara rutin tanpa harus menunggu waktu yang lama. Dengan upaya ini petani harus mempersiapkan modal yang cukup, agar semua komponen berjalan lancar, sehingga dapat memenuhi target yang telah direncanakan petani. Untuk mengatasi minimnya lahan juga terdapat upaya ekstensifikasi.

Inovasi yang dapat digunakan untuk mengatasi sempitnya lahan yaitu ekstensifikasi lahan pertanian. Memanfaatkan lahan yang sebelumnya belum produktif dan mengembangkan menjadi lahan produktif untuk pertanian kedelai. Ekstensifikasi lahan bertujuan melakukan pengembangan budidaya kedelai dengan menambah satuan luas lahan penanaman. Dengan upaya ini, impor kedelai di Indonesia dapat berkurang.

Ekstensifikasi lahan juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan lahan yang tidak produktif seperti rawa-rawa, bekas pembakaran hutan, dan lahan kosong lainnya.

Selain dengan perluasan lahan bisa juga mengoptimalkan produksi kedelai melalui penganekaragaman variasi dalam sistem pertanian atau yang biasa disebut diversifikasi pertanian.

Diversifikasi pertanian dengan sistem penganekaragaman atau variasi sistem pertanian.Tujuan utama upaya ini untuk menciptakan keberagaman suatu produksi pertanian. Yakni melakukan rotasi tanaman secara bergiliran dengan tanaman legum atau tanaman penutup tanah. Hal ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah. Selain itu diversifikasi dapat dilakukan dengan menerapkan agroforestri atau sistem pertanian dengan basis ekologi yang melibatkan keseimbangan ekosistem lingkungannya.

Selain itu, terdapat juga upaya rehabilitasi. Rehabilitasi untuk memulihkan, memperbaiki, atau mengembalikan produktivitas dan keberlanjutan sistem pertanian yang mengalami kerusakan ataupun penurunan produktivitas. Beberapa upaya rehabilitasi pertanian yang umum dilakukan yaitu pemulihan kesuburan tanah, pengendalian erosi, pengelolaan air, pengendalian hama dan penyakit, memperbaiki infrastruktur pertanian, juga penganekaragaman jenis tanaman.

Pada pertanian kedelai upaya rehabilitasi ini dapat dilakukan pada lahan yang terdegradasi ataupun lahan yang tercemar. Dengan menerapkan keempat upaya peningkatan produktivitas kedelai ini, diharapkan Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor kedelai dan mencapai menjadi negara dengan kemandirian pangan.

Diversifikasi tanaman, penerapan teknologi, pengendalian hama penyakit yang efektif, dan pendampingan pemerintah kepada petani menjadi kunci meningkatkan produktivitas kedelai secara berkelanjutan. Dengan upaya-upaya ini, Indonesia dapat memperkuat sektor pertanian dan menghasilkan pasokan kedelai yang mencukupi serta memenuhi kebutuhan domestik, mengurangi impor, dan berkontribusi pada ketahanan pangan negara. (*/lis)

Mahasiswa Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Tidar

 

Artikel Terkait

POPULER

TERBARU

Enable Notifications OK No thanks