24.3 C
Magelang
Sunday, 10 December 2023

Meningkatkan Kemampuan Sosial Anak melalui Kegiatan Tulisan Punggung

Oleh: Titi Suwarginingsih, S.Pd

RADARSEMARANG.ID, USIA 2-6 tahun adalah tahun-tahun penting saat anak mulai mengerti keadaan sekitarnya dan belajar dengan seluruh panca indra. Ini sangatlah penting bagi orang tua dan guru untuk meletakan dasar yang benar dan terarah, inilah yang kemudian disebut dengan pendidikan anak usia dini.

Tanpa disadari untuk mempelajari pengasuhan anak, akan menjadi orang tua yang mengulang cara mengasuh pendahulu kita, anak-anak sekarang hidup didunia yang komplek perlu pemikiran yang cepat dalam beradaptasi dengan lingkungan, untuk membentuk pribadi-pribadi yang tangguh dalam meraih kesuksesan di masa mendatang, maka dibutuhkan usaha yang terencana dan gigih.

John Bolby (dalam Sri Lestari, 2012:5) menyatakan pada dasarnya praktik pengasuhan anak selalu ditandai dengan adanya interaksi yang terjadi antara ibu dan anak dalam rangka pemenuhan kebutuhan anak. Pada usia dini anak sepenuhnya akan menyandarkan diri dalam memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan anak yang terpenuhi akan menjadi rasa aman sehingga perkembangan sosial-emosional anak menjadi stabil.

Menulis huruf tak terlihat di punggung anak adalah permainan yang bisa dimainkan untuk membantu anak mempelajari huruf, tetapi permainan ini juga menyenangkan bagi anak yang lebih besar untuk melis pesan rahasia, Kegiatan yang bisa dilakukan pendidik untuk mengembangkan pola dan hubungan pada anak: mengajak anak untuk bermain menyusun antrian, membentuk pola barisan merah, hitam, merah, hitam, merah, mengajak anak kegiatan tulisan pungggung (Barbara, 2016:124).

Beberapa Perkembangan perilaku anak yaitu anak mengembangkan perilaku menyeluruh untuk membantu interaksi dengan lingkungan, anak akan mengembangkan perilaku yang baik untuk membantu interaksi lingkungan, serta perkembangan sikap adalah anak akan mengembangkan jati dirinya yang positif, anak akan bermain dan bekerja sama dengan anak-anak yang lain. Anak-anak akan bermain bekerja sama dengan orang dewasa (Chaurmain. 2011: 29-30).

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan sosial anak melalui kegiatan tulisan punggung pada anak kelompok B TK Negeri Pembina Watukumpul-Pemalang. Subjek penelitian peserta didik kelompok B yang berjumlah 20 anak. Penelitian ini berlangsung dalam dua siklus.

Penelitian ini menggunakan analisis deskripsi kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh untuk mengetahui kemampuan sosial juga untuk mengetahui kemampuan anak dalam kegiatan tulisan punggung.

Instrumen yang digunakan adalah kriteria pengukuran yang dilakukan dalam penelitian ini adalah bagaimana anak didik dapat mengaplikasikan materi yang disampaikan guru dengan menggunakan media pembelajaran.

Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah jika anak dapat mengaplikasikan pada indikator kemampuan sosial mengalami peningkatan tiap siklusnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan langkah-langkah metode pembelajaran peningkatan kemampuan sosial anak melalui kegiatan tulisan punggung yaitu mengidentifikasi masalah, memilih masalah untuk dikaji, mengumpulkan informasi, membuat portofolio kelas, menyajikan porofolio/dengar pendapat dan melakukan kesimpulan dapat meningkatkan kemampuan sosial anak di kelompok B pada TK Negeri Pembina Watukumpul-Pemalang.

Hal tersebut dapat diketahui dari hasil penelitian yang menunjukkan adanya peningkatan hasil kemampuan sosial tiap siklusnya. Pada pra siklus, peserta didik yang memiliki kemampuan sosialnya 31,04%, sehingga perlu diadakan tindakan siklus I.

Peserta didik yang mencapai kemampuan sosialnya mengalami peningkatan sebesar 62,5%. Pada siklus II, jumlah siswa yang mengalami peningkatan kemampuan sosial menjadi 87,5%. Dengan demikian kegiatan tulisan punggung dapat meningkatkan kemampuan sosial anak pada kelompok B TK Pembina Watukumpul-Pemalang. (rn2/zal)

Guru TK Negeri Pembina Watukumpul, Pemalang

RADARSEMARANG.ID, USIA 2-6 tahun adalah tahun-tahun penting saat anak mulai mengerti keadaan sekitarnya dan belajar dengan seluruh panca indra. Ini sangatlah penting bagi orang tua dan guru untuk meletakan dasar yang benar dan terarah, inilah yang kemudian disebut dengan pendidikan anak usia dini.

Tanpa disadari untuk mempelajari pengasuhan anak, akan menjadi orang tua yang mengulang cara mengasuh pendahulu kita, anak-anak sekarang hidup didunia yang komplek perlu pemikiran yang cepat dalam beradaptasi dengan lingkungan, untuk membentuk pribadi-pribadi yang tangguh dalam meraih kesuksesan di masa mendatang, maka dibutuhkan usaha yang terencana dan gigih.

John Bolby (dalam Sri Lestari, 2012:5) menyatakan pada dasarnya praktik pengasuhan anak selalu ditandai dengan adanya interaksi yang terjadi antara ibu dan anak dalam rangka pemenuhan kebutuhan anak. Pada usia dini anak sepenuhnya akan menyandarkan diri dalam memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan anak yang terpenuhi akan menjadi rasa aman sehingga perkembangan sosial-emosional anak menjadi stabil.

Menulis huruf tak terlihat di punggung anak adalah permainan yang bisa dimainkan untuk membantu anak mempelajari huruf, tetapi permainan ini juga menyenangkan bagi anak yang lebih besar untuk melis pesan rahasia, Kegiatan yang bisa dilakukan pendidik untuk mengembangkan pola dan hubungan pada anak: mengajak anak untuk bermain menyusun antrian, membentuk pola barisan merah, hitam, merah, hitam, merah, mengajak anak kegiatan tulisan pungggung (Barbara, 2016:124).

Beberapa Perkembangan perilaku anak yaitu anak mengembangkan perilaku menyeluruh untuk membantu interaksi dengan lingkungan, anak akan mengembangkan perilaku yang baik untuk membantu interaksi lingkungan, serta perkembangan sikap adalah anak akan mengembangkan jati dirinya yang positif, anak akan bermain dan bekerja sama dengan anak-anak yang lain. Anak-anak akan bermain bekerja sama dengan orang dewasa (Chaurmain. 2011: 29-30).

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan sosial anak melalui kegiatan tulisan punggung pada anak kelompok B TK Negeri Pembina Watukumpul-Pemalang. Subjek penelitian peserta didik kelompok B yang berjumlah 20 anak. Penelitian ini berlangsung dalam dua siklus.

Penelitian ini menggunakan analisis deskripsi kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh untuk mengetahui kemampuan sosial juga untuk mengetahui kemampuan anak dalam kegiatan tulisan punggung.

Instrumen yang digunakan adalah kriteria pengukuran yang dilakukan dalam penelitian ini adalah bagaimana anak didik dapat mengaplikasikan materi yang disampaikan guru dengan menggunakan media pembelajaran.

Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah jika anak dapat mengaplikasikan pada indikator kemampuan sosial mengalami peningkatan tiap siklusnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan langkah-langkah metode pembelajaran peningkatan kemampuan sosial anak melalui kegiatan tulisan punggung yaitu mengidentifikasi masalah, memilih masalah untuk dikaji, mengumpulkan informasi, membuat portofolio kelas, menyajikan porofolio/dengar pendapat dan melakukan kesimpulan dapat meningkatkan kemampuan sosial anak di kelompok B pada TK Negeri Pembina Watukumpul-Pemalang.

Hal tersebut dapat diketahui dari hasil penelitian yang menunjukkan adanya peningkatan hasil kemampuan sosial tiap siklusnya. Pada pra siklus, peserta didik yang memiliki kemampuan sosialnya 31,04%, sehingga perlu diadakan tindakan siklus I.

Peserta didik yang mencapai kemampuan sosialnya mengalami peningkatan sebesar 62,5%. Pada siklus II, jumlah siswa yang mengalami peningkatan kemampuan sosial menjadi 87,5%. Dengan demikian kegiatan tulisan punggung dapat meningkatkan kemampuan sosial anak pada kelompok B TK Pembina Watukumpul-Pemalang. (rn2/zal)

Guru TK Negeri Pembina Watukumpul, Pemalang

Artikel Terkait

POPULER

TERBARU

Enable Notifications OK No thanks