26 C
Magelang
Thursday, 30 November 2023

Lagu Mahen, Bikin Siswa Mudah Menghafal Kosa Kata Bahasa Inggris

Oleh: Burhanudin Hidayat, S.Pd

RADARSEMARANG.ID, PENGGUNAAN Bahasa Inggris sebagai Bahasa pergaulan internasional dewasa ini, sudah menjadi kelaziman dalam. Kemajuan teknologi, komunikasi dan transportrasi semakin mendekatkan hubungan antar bangsa, dunia seolah tak ada batas, dekat dan seolah tak berjarak. Arus globalisasi yang tak terbendung, membuat bahasa Inggris, mutlak dikuasai jika tak ingin tertinggal dengan bangsa lain.

Globalisasi menurut Selo Soemardjan sebagai proses terbentuknya sistem komunikasi dan organisasi antara masyarakat yang ada di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah yang sama.

Meski cukup penting sebagai bekal masa depan mereka, ternyata banyak siswa di tempat penulis mengajar , kelas 8 SMP Negeri 1 Srumbung, Kabupaten Magelang, agak malas ketika jam pelajaran bahasa Inggris, karena mereka menganggap pelajaran yang satu ini cukup sulit, salah satu materi yang membuat siswa kesulitan adalah menghafal kosa kata bahasa Inggris.

Akibatnya, mereka cenderung pasif dan ragu ragu untuk mencobanya. Menurut Kridalaksana (2001: 89) Kosakata adalah kekayaan kata yang dimiliki oleh seorang pembaca atau penulis atas suatu bahasa.

Untuk membangkitkan antusiasme siswa dalam menghafal kosakata bahasa Inggris, penulis kemudian menggunakan metode pendekatan dengan media permainan kartu, di dikte secara berulang-ulang dan media lagu. Dengan permainan kartu, saya mengajak anak didik permainan tebak kata dengan menggunakan kartu bergambar yang dimainkan oleh 2 kelompok. Pertama, masing-masing kelompok akan mendapatkan sejumlah kartu yang masing-masing berisi 4 kosakata.

Lalu, mereka dapat memilih satu kosakata untuk digambar. Kemudian, tugas selanjutnya bagi pemain yang lain adalah menebak kata berdasarkan gambar yang dibuat. Kelompok yang menjadi pemenang adalah yang berhasil menebak kata lebih banyak secara benar. Permainan ini menantang anak untuk mengenal dan memahami lebih banyak lagi kosakata bahasa Inggris.

Metode kedua yakni Dictation atau mendikte secara berulang ulang, dimana penulis memutar tape recorder yang memutar beberapa kosa kata bahasa Inggris yang berkaitan dengan kegiatan mereka sehari-hari atau benda disekitar kelas, tujuannya membiasakan telinga siswa mendengarkan kosa kata bahasa Inggris beserta cara pengucapanya.

Kemudian siswa saya minta untuk menirukanya. “ Waahhh keren kamu nyanyinya, kosa kata dan lafalnya sudah bagus, sipppp….”begitu penulis memuji siswa yang hafal kosa kata.

Pendekatan ketiga yang penulis lakukan adalah dengan media lagu yang menggunakan kosa kata sehari hari. Lagu yang menjadi favorit siswa di ubah liriknya dengan kosa kata bahasa Inggris dan di nyanyikan di depan kelas.

Sesekali saya membawakan alat musik seperti gitar, untuk mengiringi siswa yang berani menyanyikan lagu yang sudah di rubah liriknya dengan kosa kata bahasa Inggris.

Ternyata, dengan ketiga pendekatan yang penulis lakukan itu, antusiasme siswa dalam mengikuti pelajaran bahasa Inggris, semakin bergairah. Kosa kata bahasa Inggris yang dulu sulit mereka hafalkan, kini bisa lebih mudah di hafalkan.

Belajar dan bermain yang menjadi kekuatan pendekatan metode tersebut, membuat siswa mudah menyerap materi pelajaran yang penulis ajarkan. “Pak guru saya sudah rubah lirik lagu judulnya It’s Okay to not be okay…!” seru salah satu siswi.

“Lagunya siapa itu nak..?”.tanya saya. “Mahen pak guru…” jawab siswi saya tersebut. Meski bingung, siapa penyanyi itu, yo weslah, yang penting siswa semangat belajar kosa kata bahasa Inggris. (rn2/zal)

Guru SMPN 1 Srumbung, Kabupaten Magelang

RADARSEMARANG.ID, PENGGUNAAN Bahasa Inggris sebagai Bahasa pergaulan internasional dewasa ini, sudah menjadi kelaziman dalam. Kemajuan teknologi, komunikasi dan transportrasi semakin mendekatkan hubungan antar bangsa, dunia seolah tak ada batas, dekat dan seolah tak berjarak. Arus globalisasi yang tak terbendung, membuat bahasa Inggris, mutlak dikuasai jika tak ingin tertinggal dengan bangsa lain.

Globalisasi menurut Selo Soemardjan sebagai proses terbentuknya sistem komunikasi dan organisasi antara masyarakat yang ada di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah yang sama.

Meski cukup penting sebagai bekal masa depan mereka, ternyata banyak siswa di tempat penulis mengajar , kelas 8 SMP Negeri 1 Srumbung, Kabupaten Magelang, agak malas ketika jam pelajaran bahasa Inggris, karena mereka menganggap pelajaran yang satu ini cukup sulit, salah satu materi yang membuat siswa kesulitan adalah menghafal kosa kata bahasa Inggris.

Akibatnya, mereka cenderung pasif dan ragu ragu untuk mencobanya. Menurut Kridalaksana (2001: 89) Kosakata adalah kekayaan kata yang dimiliki oleh seorang pembaca atau penulis atas suatu bahasa.

Untuk membangkitkan antusiasme siswa dalam menghafal kosakata bahasa Inggris, penulis kemudian menggunakan metode pendekatan dengan media permainan kartu, di dikte secara berulang-ulang dan media lagu. Dengan permainan kartu, saya mengajak anak didik permainan tebak kata dengan menggunakan kartu bergambar yang dimainkan oleh 2 kelompok. Pertama, masing-masing kelompok akan mendapatkan sejumlah kartu yang masing-masing berisi 4 kosakata.

Lalu, mereka dapat memilih satu kosakata untuk digambar. Kemudian, tugas selanjutnya bagi pemain yang lain adalah menebak kata berdasarkan gambar yang dibuat. Kelompok yang menjadi pemenang adalah yang berhasil menebak kata lebih banyak secara benar. Permainan ini menantang anak untuk mengenal dan memahami lebih banyak lagi kosakata bahasa Inggris.

Metode kedua yakni Dictation atau mendikte secara berulang ulang, dimana penulis memutar tape recorder yang memutar beberapa kosa kata bahasa Inggris yang berkaitan dengan kegiatan mereka sehari-hari atau benda disekitar kelas, tujuannya membiasakan telinga siswa mendengarkan kosa kata bahasa Inggris beserta cara pengucapanya.

Kemudian siswa saya minta untuk menirukanya. “ Waahhh keren kamu nyanyinya, kosa kata dan lafalnya sudah bagus, sipppp….”begitu penulis memuji siswa yang hafal kosa kata.

Pendekatan ketiga yang penulis lakukan adalah dengan media lagu yang menggunakan kosa kata sehari hari. Lagu yang menjadi favorit siswa di ubah liriknya dengan kosa kata bahasa Inggris dan di nyanyikan di depan kelas.

Sesekali saya membawakan alat musik seperti gitar, untuk mengiringi siswa yang berani menyanyikan lagu yang sudah di rubah liriknya dengan kosa kata bahasa Inggris.

Ternyata, dengan ketiga pendekatan yang penulis lakukan itu, antusiasme siswa dalam mengikuti pelajaran bahasa Inggris, semakin bergairah. Kosa kata bahasa Inggris yang dulu sulit mereka hafalkan, kini bisa lebih mudah di hafalkan.

Belajar dan bermain yang menjadi kekuatan pendekatan metode tersebut, membuat siswa mudah menyerap materi pelajaran yang penulis ajarkan. “Pak guru saya sudah rubah lirik lagu judulnya It’s Okay to not be okay…!” seru salah satu siswi.

“Lagunya siapa itu nak..?”.tanya saya. “Mahen pak guru…” jawab siswi saya tersebut. Meski bingung, siapa penyanyi itu, yo weslah, yang penting siswa semangat belajar kosa kata bahasa Inggris. (rn2/zal)

Guru SMPN 1 Srumbung, Kabupaten Magelang

Artikel Terkait

POPULER

TERBARU

Enable Notifications OK No thanks