RADARMAGELANG.COM, Wonosobo – Sebagai agent of change dan social control, mahasiswa seharusnya memiliki peran aktif dan tanggung jawab yang besar terhadap bangsanya sendiri. Namun yang dirasa saat ini, minat mahasiswa terhadap pentingnya politik untuk masa depan, dinilai rendah.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Wonosobo Agus Kristiono dalam diskusi publik dengan tema “Edukasi Politik tentang Kepemiluan.
”Kegiatan diadakan BEM Fakultas Komunikasi dan Sosial Politik Universitas Sains Al-Qur’an, Senin (12/6), di Aula Al ‘Ala Kampus I Unsiq.
“Mahasiswa sebagai pilar utama dalam organisasi kepemudaan maka harus kritis dan proaktif dalam mengawal pemilu. Pemilu adalah sarana bagi kita untuk memilih pemimpin dan wakil rakyat,” ujarnya.
Menurut Agus, walau hanya lima menit berada dibilik suara, tapi imbasnya lima tahun ke depan. Untuk itu, bila kita selektif dan mampu mempelajari track record caleg, akan terpilih anggota legislatif yang berkualitas. Sementara Rektor Unsiq Zaenal Sukawi menambahkan, kampus mendukung penuh pendidikan politik. Karena politik dalam ketatanegaraan bangsa kita memiliki posisi dan fungsi yang sangat strategis.
“Kampus tidak berpolitik praktis apalagi terlibat dalam partai-partai tertentu. Tapi civitas akademik harus berpolitik kebangsaan dan kenegaraan. Sehingga mampu mempengaruhi dan mengarahkan kehidupan berbangsa yang lebih baik,” harapnya.
Pada kegiatan tersebut hadir pula Komisioner KPU Amirudin dan pengamat politik Sarwanto Prihadhi. (git/lis)