RADARMAGELANG.COM, Wonosobo – Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat mengajak masyarakat menumbuhkan kepedulian terhadap penyandang talasemia. Dengan memperkuat edukasi tentang talasemia.
Pasalnya, penyakit ini dapat dideteksi sejak dini. Yaitu sejak anak usia empat bulan. Jika melakukan pengobatan dengan tepat, penyakit akan cepat tertangani dengan baik. Hal tersebut dikatakan bupati ketika menghadiri rangkaian peringatan Hari Talasemia Sedunia dan Pelantikan Pengurus Persatuan Orang Tua Penderita Talasemia Indonesia (POPTI) Cabang Wonosobo 2023-2026 Senin (29/5) di rumah makan Wonoboga.
Dengan saling menyemangati dan saling mendukung, lanjutnya, akan membuat penderita dan orang tua bisa bersama-sama berjuang untuk menjalani “takdir” yang telah dititipkan. Menyosialisasikan serta mengedukasi masyarakat, khususnya pada usia pranikah tentang pencegahan talasemia.
Hal senada, juga disampaikan Ketua POPTI Ruswandi, talasemia perlu disosialisasikan agar lebih banyak masyarakat yang mengetahui penyakit ini beserta faktor risiko, gejala dan dampak yang diakibatkan.
“Bagi pasangan yang hendak menikah, kita sosialisasikan agar melakukan skrining terlebih dahulu. Hal tersebut guna mencegah keturunan dengan thalassemia,” ujarnya. (rls/lis)
RADARMAGELANG.COM, Wonosobo – Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat mengajak masyarakat menumbuhkan kepedulian terhadap penyandang talasemia. Dengan memperkuat edukasi tentang talasemia.
Pasalnya, penyakit ini dapat dideteksi sejak dini. Yaitu sejak anak usia empat bulan. Jika melakukan pengobatan dengan tepat, penyakit akan cepat tertangani dengan baik. Hal tersebut dikatakan bupati ketika menghadiri rangkaian peringatan Hari Talasemia Sedunia dan Pelantikan Pengurus Persatuan Orang Tua Penderita Talasemia Indonesia (POPTI) Cabang Wonosobo 2023-2026 Senin (29/5) di rumah makan Wonoboga.
Dengan saling menyemangati dan saling mendukung, lanjutnya, akan membuat penderita dan orang tua bisa bersama-sama berjuang untuk menjalani “takdir” yang telah dititipkan. Menyosialisasikan serta mengedukasi masyarakat, khususnya pada usia pranikah tentang pencegahan talasemia.
Hal senada, juga disampaikan Ketua POPTI Ruswandi, talasemia perlu disosialisasikan agar lebih banyak masyarakat yang mengetahui penyakit ini beserta faktor risiko, gejala dan dampak yang diakibatkan.
“Bagi pasangan yang hendak menikah, kita sosialisasikan agar melakukan skrining terlebih dahulu. Hal tersebut guna mencegah keturunan dengan thalassemia,” ujarnya. (rls/lis)
