23.4 C
Magelang
Friday, 8 December 2023

Bangun Jamban secara Komunal di Empat Dusun

RADARMAGELANG.COM, Wonosobo – Perilaku masyarakat di Wonosobo dalam buang air besar sembarang (BABS) masih cukup tinggi. Intervensi pemerintah daerah musti dilakukan agar target 2024 untuk bebas dari perilaku BABS ini terselesaikan.

“Pembuatan jamban komunal di daerah tinggi perilaku BABS adalah langkah konkret yang mesti dilakukan,” tutur Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar di sela peletakan batu pertama pembangunan jamban komunal di Desa Butuh, Kecamatan Kalikajar Sabtu (20/5/2023).

Ia mengakui persoalan BABS di Desa Butuh Kecamatan Kalikajar menjadi salah satu yang paling tinggi di Wonosobo. Oleh karena itu pemerintah harus turun langsung melakukan intervensi pada Desa Butuh. “Yang kita lakukan dengan membangun tangki septik skala komunal ini tujuannya untuk meningkatkan akses sanitasi masyarakat yang masih rendah. Sekaligus sebagai upaya pencegahan stunting dan pengentasan kemiskinan ekstrem di Desa Butuh,” katanya.

Dalam proses pembangunan ini, pihaknya menggandeng berbagai pihak. Termasuk dalam menggalang anggaran dari dana CSR BUMN, BUMD maupun perusahaan swasta. “Dan alhamdulillah kita mendapat anggaran secara langsung hingga terkumpul anggaran sebesar Rp 100 juta untuk melakukan penanganan di Desa Butuh,” lanjutnya.

Rencananya, dari anggaran yang telah terkumpul itu akan dilaksanakan pembangunan secara swakelola oleh masyarakat di 4 titik lokasi. Yakni untuk pembuatan jamban komunal di Dusun Garung, Sijeruk, Butuh, Cengklok Desa Butuh, Kecamatan Kalikajar. “Jadi per titik akan dianggarkan sebesar Rp 25 juta dengan melayani 10 sampai 15 kepala keluarga,” ungkapnya. (git/ton)

RADARMAGELANG.COM, Wonosobo – Perilaku masyarakat di Wonosobo dalam buang air besar sembarang (BABS) masih cukup tinggi. Intervensi pemerintah daerah musti dilakukan agar target 2024 untuk bebas dari perilaku BABS ini terselesaikan.

“Pembuatan jamban komunal di daerah tinggi perilaku BABS adalah langkah konkret yang mesti dilakukan,” tutur Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar di sela peletakan batu pertama pembangunan jamban komunal di Desa Butuh, Kecamatan Kalikajar Sabtu (20/5/2023).

Ia mengakui persoalan BABS di Desa Butuh Kecamatan Kalikajar menjadi salah satu yang paling tinggi di Wonosobo. Oleh karena itu pemerintah harus turun langsung melakukan intervensi pada Desa Butuh. “Yang kita lakukan dengan membangun tangki septik skala komunal ini tujuannya untuk meningkatkan akses sanitasi masyarakat yang masih rendah. Sekaligus sebagai upaya pencegahan stunting dan pengentasan kemiskinan ekstrem di Desa Butuh,” katanya.

Dalam proses pembangunan ini, pihaknya menggandeng berbagai pihak. Termasuk dalam menggalang anggaran dari dana CSR BUMN, BUMD maupun perusahaan swasta. “Dan alhamdulillah kita mendapat anggaran secara langsung hingga terkumpul anggaran sebesar Rp 100 juta untuk melakukan penanganan di Desa Butuh,” lanjutnya.

Rencananya, dari anggaran yang telah terkumpul itu akan dilaksanakan pembangunan secara swakelola oleh masyarakat di 4 titik lokasi. Yakni untuk pembuatan jamban komunal di Dusun Garung, Sijeruk, Butuh, Cengklok Desa Butuh, Kecamatan Kalikajar. “Jadi per titik akan dianggarkan sebesar Rp 25 juta dengan melayani 10 sampai 15 kepala keluarga,” ungkapnya. (git/ton)

Artikel Terkait

POPULER

TERBARU

Enable Notifications OK No thanks