RADARMAGELANG.COM, Wonosobo – Nasib nahas dialami Muhammad Rifki Riswanda, 22, pengendara sepeda motor asal Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Diduga tak pahami medan jalan, pengendara tersebut menabrak pembatas jembatan di Desa Sayangan Kecamatan Kretek, Wonosobo. Ia terpental masuk ke jurang dan menghilang. Hingga Senin (8/5/2023) proses pencarian korban masih terus dilakukan.
Kepala BPBD Kabupaten Wonosobo, Bambang Triyono menjelaskan kejadian nahas pada Minggu (7/5/2023) pukul 13.00 saat hujan deras mengguyur wilayah Wonosobo. Korban yang diduga tak paham medan jalan jatuh terpelanting dan masuk ke sungai Desa Sayangan.
“Lokasinya persis di jembatan patung carica kembar, dekat dengan PKU Muhammadiyah Wonosobo,” terang Bambang saat dikonfirmasi Senin (8/5/2023).
Kronologisnya bermula saat korban mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi saat kondisi hujan masih mengguyur wilayah tersebut. Sesampainya di tikungan Jembatan Sayangan itu, korban membentur pembatas jembatan.
“Menurut keterangan saksi saat itu posisi masih hujan, korban ini seperti tidak tahu akan ada jalan yang menikung tajam. Karena terus melaju dengan kecepatan tinggi hingga menabrak pembatas jembatan dan terpental jatuh ke Sungai Sayangan yang berada di bawah jembatan,” terangnya.
Para saksi yang melihat kecelakaan tersebut sempat mencoba menolong. Dengan bergegas mencari korban yang jatuh di bawah jembatan. Namun karena kondisi masih hujan dan sungai dalam keadaan banjir membuat warga akhirnya menyerah.
Koordinator Evakuasi dari Basarnas Wonosobo, Danny Fitra Maulana mengungkapkan telah mengerahkan 23 organisasi relawan untuk membantu proses pencarian. “Hari ke dua pencarian, kita masih terus menyisir sungai dari TKP hingga sejauh 4 kilometer dan korban belum terlihat,” terangnya saat ditemui di posko evakuasi.
Dari 23 organisasi relawan yang dikerahkan itu setidaknya ada 200 personel yang dilibatkan. Mereka membagi menjadi empat tim untuk mencari korban. Termasuk mengerahkan penyelam tradisional untuk mencari korban seandainya masih terjebak di dalam air.
“Kondisi medan yang kita lalui itu cukup sulit. Karena ini merupakan anak sungai, sehingga banyak medan yang terjal dan curam,” terangnya.
Menurutnya selama korban belum ditemukan, pihaknya akan terus melakukan pencarian di sepanjang aliran Sungai Sayangan ini hingga tujuh hari ke depan.
Diketahui, Muhammad Rifki Riswanda ini merupakan warga dari RT 2, RW 29, Padukuhan Sonokulon, Kalurahan Margorejo, Kapanewon Tempel Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Pihak keluarga korban yang hilang ini juga berada di posko pencarian yang berada di Desa Sayangan. “Kita datang subuh setelah memastikan kendaraan itu memang milik salah satu warga kami,” terang Kepala Padukuhan Sonokulon, Sleman, Kumedi.
Pihak keluarga tidak percaya, korban mengalami nasib tragis seperti itu. Sebab korban di saat terakhir kali bertemu tidak ada pembicaraan untuk datang ke Wonosobo. “Pamitnya ke orang tua hanya ingin pergi bermain. Kita mengira ya hanya di sekitaran kampung saja, tidak sampai ke Wonosobo,” katanya.
Kumedi meyakini, korban yang hilang adalah anggota keluarganya setelah dipastikan kendaraan yang ditemukan itu memang milik korban. Apalagi korban tidak pulang sejak Senin.
“Kita sudah mencoba menghubunginya tapi HPnya tidak aktif. Ditambah motor yang ditemukan ini sama persis dengan jenis motor yang dimiliki Rifki. Dan yakin lagi kalau di bagian belakang motor itu ada stiker yang ditempel sama teman korban,” ujarnya. Pihak keluarga sangat berharap Rifki bisa ditemukan. Baik dalam kondisi selamat maupun sebaliknya. (git/lis)