23.2 C
Magelang
Saturday, 9 December 2023

May Day Dirayakan dengan Halalbihalal Pemkab, Pengusaha dan Buruh

RADARMAGELANG.COM, Wonosobo – Serikat Buruh di Kabupaten Wonosobo menggelar peringatan May Day atau hari buruh sedunia yang digelar (1/5/2023). Namun untuk tahun ini, peringatan hari buruh di Wonosobo tidak diwarnai dengan aksi bersama turun ke jalan. Tetapi merayakan bersama antara buruh, pengusaha dan pemerintah.

“Ini baru kali pertama dalam sejarah kita merayakan May Day dengan mempertemukan pemerintah, pengusaha, dan karyawan di pendopo kabupaten,” terang Ketua DPC KSBSI Kabupaten Wonosobo, Andreas Suroso.

Sesuai tema di gelaran ini, yakni merajut kebersamaan pekerja, pengusaha dan pemerintah di hari raya Idul Fitri, para buruh ingin momentum kali ini bisa dijadikan ajang untuk saling memaafkan. Maka dalam memperingati hari buruh kali ini pihaknya mengadakan halalbihalal. Tidak mengadakan kegiatan lain.

“Kita duduk bersama mengadakan halalbihalal antara serikat buruh. Kita memang telah sepakati untuk tidak menggelar kegiatan yang lain-lain,” jelas Andreas.

Pihaknya menyadari Wonosobo bukan merupakan kawasan industri. Sehingga para serikat pekerja berkomitmen untuk menjaga kondusivitas usaha di Wonosobo, dengan tujuan menarik investasi masuk. “Basis terbesar kita masih di sektor pertanian. Sehingga mau tidak mau kita harus berkolaborasi untuk bisa mendatangkang lagi investor masuk ke kota ini,” katanya.

Meskipun Andreas mengakui secara umum persoalan yang dihadapi buruh di Kabupaten Wonosobo hampir sama yang dihadapi secara nasional, terutama terkait UU Cipta Kerja.

Serikat Buruh di Kabupaten Wonosobo juga selalu berkoordinasi dengan pemerintah dan para pengusaha terkait kelangsungan hidup para buruh. Apalagi di Wonosobo ada sekitar 12 ribu jumlahnya. Jadi serikat selalu mendorong pemerintah untuk mengadakan pelatihan pelatihan setelah para buruh pensiun maupun terkena PHK.

Pada kesempatan itu Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat mengapresiasi adanya jalinan komunikasi yang baik antara pekerja, pengusaha dan pemerintah.

“Kita masih mempunyai PR besar memajukan Wonosobo, dimana angka pengangguran masih cukup tinggi, namun secara perlahan lahan sudah bisa ditekan. Tentu kami mengucapkan terima kasih kepada para pengusaha atau Apindo yang terus melakukan inovasi dan terobosan agar investasi di Wonosobo terus ada dan terus berkembang,” ungkap bupati.

Afif juga menyampaikan bahwa saat ini sangat bersyukur dengan tumbuh dan berkembang para pelaku UMKM, dimana itu menjadi penyangga pertumbuhan perekonomian Kabupaten Wonosobo.

Menurutnya, adanya hubungan yang baik antara para pekerja, pengusaha dan pemerintah menjadi sesuatu yang sangat penting. Selama ini setiap peringatan May Day di Kabupaten Wonosobo menurutnya selalu menghadirkan kegiatan kegiatan yang justru jauh lebih bermakna.  (git/lis)

 

RADARMAGELANG.COM, Wonosobo – Serikat Buruh di Kabupaten Wonosobo menggelar peringatan May Day atau hari buruh sedunia yang digelar (1/5/2023). Namun untuk tahun ini, peringatan hari buruh di Wonosobo tidak diwarnai dengan aksi bersama turun ke jalan. Tetapi merayakan bersama antara buruh, pengusaha dan pemerintah.

“Ini baru kali pertama dalam sejarah kita merayakan May Day dengan mempertemukan pemerintah, pengusaha, dan karyawan di pendopo kabupaten,” terang Ketua DPC KSBSI Kabupaten Wonosobo, Andreas Suroso.

Sesuai tema di gelaran ini, yakni merajut kebersamaan pekerja, pengusaha dan pemerintah di hari raya Idul Fitri, para buruh ingin momentum kali ini bisa dijadikan ajang untuk saling memaafkan. Maka dalam memperingati hari buruh kali ini pihaknya mengadakan halalbihalal. Tidak mengadakan kegiatan lain.

“Kita duduk bersama mengadakan halalbihalal antara serikat buruh. Kita memang telah sepakati untuk tidak menggelar kegiatan yang lain-lain,” jelas Andreas.

Pihaknya menyadari Wonosobo bukan merupakan kawasan industri. Sehingga para serikat pekerja berkomitmen untuk menjaga kondusivitas usaha di Wonosobo, dengan tujuan menarik investasi masuk. “Basis terbesar kita masih di sektor pertanian. Sehingga mau tidak mau kita harus berkolaborasi untuk bisa mendatangkang lagi investor masuk ke kota ini,” katanya.

Meskipun Andreas mengakui secara umum persoalan yang dihadapi buruh di Kabupaten Wonosobo hampir sama yang dihadapi secara nasional, terutama terkait UU Cipta Kerja.

Serikat Buruh di Kabupaten Wonosobo juga selalu berkoordinasi dengan pemerintah dan para pengusaha terkait kelangsungan hidup para buruh. Apalagi di Wonosobo ada sekitar 12 ribu jumlahnya. Jadi serikat selalu mendorong pemerintah untuk mengadakan pelatihan pelatihan setelah para buruh pensiun maupun terkena PHK.

Pada kesempatan itu Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat mengapresiasi adanya jalinan komunikasi yang baik antara pekerja, pengusaha dan pemerintah.

“Kita masih mempunyai PR besar memajukan Wonosobo, dimana angka pengangguran masih cukup tinggi, namun secara perlahan lahan sudah bisa ditekan. Tentu kami mengucapkan terima kasih kepada para pengusaha atau Apindo yang terus melakukan inovasi dan terobosan agar investasi di Wonosobo terus ada dan terus berkembang,” ungkap bupati.

Afif juga menyampaikan bahwa saat ini sangat bersyukur dengan tumbuh dan berkembang para pelaku UMKM, dimana itu menjadi penyangga pertumbuhan perekonomian Kabupaten Wonosobo.

Menurutnya, adanya hubungan yang baik antara para pekerja, pengusaha dan pemerintah menjadi sesuatu yang sangat penting. Selama ini setiap peringatan May Day di Kabupaten Wonosobo menurutnya selalu menghadirkan kegiatan kegiatan yang justru jauh lebih bermakna.  (git/lis)

 

Artikel Terkait

POPULER

TERBARU

Enable Notifications OK No thanks