23.4 C
Magelang
Friday, 8 December 2023

Korsleting Listrik, Ponpes Darul Muttaqien Terbakar

RADARMAGELANG.COM, Temanggung – Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Muttaqien Dusun Bolong, Desa Ngaditirto, Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung Minggu (14/5) malam terbakar. Api diduga akibat korsleting listrik di salah satu kamar santri.

Kasi Penanganan Darurat dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung Priyo Harjanto mengatakan, peristiwa ini terjadi ketika pondok ditinggal santri yang mengikuti pengajian. Di salah satu kamar santri yang kosong, diduga terjadi korsleting listrik. Api membakar isi kamar tersebut dan merembet ke makar lainnya.

Salah satu santri yang berada di pondok melihat api tersebut. “Dia langsung menghubungi kades setempat untuk meminta bantuan pemadam kebakaran,” tuturnya.

Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq Senin (15/5) pagi meninjau lokasi kebakaran. Dia berkeliling melihat kondisi tempat tersebut. Khadziq menyampaikan, rasa trauma yang dialami para santri dan pengasuh ponpes menjadi perhatian Pemkab Temanggung untuk turut membantu menyembuhkan, serta mengembalikan keadaan bangunan untuk lebih baik kembali.

Adapun kebutuhan mendesak bagi para santri adalah pakaian dan kebutuhan belajar yang habis terbakar. Antara lain, buku-buku, peralatan sekolah atau belajar. “Para santri hanya tersisa satu baju yang melekat di tubuh. Sehingga, yang paling segera dibutuhkan adalah baju untuk ganti. Santri-santri ini harus terus beraktivitas dan harus segera dipulihkan rasa traumatiknya,” katanya.

Tim damkar menerjunkan 20 personel, 3 truk pemadam, 3 truk suplai air dan 1 unit Jeep. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 00.45 WIB. Dinas terkait masih terus melakukan assessment di lokasi kejadian. Tidak ada korban jiwa atas kejadian ini. Namun, kerugian ditaksir mencapai Rp 2,5 miliar. (din/ton)

 

RADARMAGELANG.COM, Temanggung – Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Muttaqien Dusun Bolong, Desa Ngaditirto, Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung Minggu (14/5) malam terbakar. Api diduga akibat korsleting listrik di salah satu kamar santri.

Kasi Penanganan Darurat dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung Priyo Harjanto mengatakan, peristiwa ini terjadi ketika pondok ditinggal santri yang mengikuti pengajian. Di salah satu kamar santri yang kosong, diduga terjadi korsleting listrik. Api membakar isi kamar tersebut dan merembet ke makar lainnya.

Salah satu santri yang berada di pondok melihat api tersebut. “Dia langsung menghubungi kades setempat untuk meminta bantuan pemadam kebakaran,” tuturnya.

Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq Senin (15/5) pagi meninjau lokasi kebakaran. Dia berkeliling melihat kondisi tempat tersebut. Khadziq menyampaikan, rasa trauma yang dialami para santri dan pengasuh ponpes menjadi perhatian Pemkab Temanggung untuk turut membantu menyembuhkan, serta mengembalikan keadaan bangunan untuk lebih baik kembali.

Adapun kebutuhan mendesak bagi para santri adalah pakaian dan kebutuhan belajar yang habis terbakar. Antara lain, buku-buku, peralatan sekolah atau belajar. “Para santri hanya tersisa satu baju yang melekat di tubuh. Sehingga, yang paling segera dibutuhkan adalah baju untuk ganti. Santri-santri ini harus terus beraktivitas dan harus segera dipulihkan rasa traumatiknya,” katanya.

Tim damkar menerjunkan 20 personel, 3 truk pemadam, 3 truk suplai air dan 1 unit Jeep. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 00.45 WIB. Dinas terkait masih terus melakukan assessment di lokasi kejadian. Tidak ada korban jiwa atas kejadian ini. Namun, kerugian ditaksir mencapai Rp 2,5 miliar. (din/ton)

 

Artikel Terkait

POPULER

TERBARU

Enable Notifications OK No thanks