RADARMAGELANG.COM,Temanggung– Musim penghujan yang belum usai masih memicu bencana di Temanggung. Jalan antardusun di Dusun Jlamprang, Desa Tanggulanom, Kecamatan Selopampang tak bisa dilalui mobil karena tergerus longsor.
Kasi Penanganan Darurat dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung Priyo Harjanto mengatakan, longsor terjadi pada Minggu (12/2) sekitar pukul 12.00. Saat itu, dusun setempat sedang diguyur hujan. Derasnya air membuat talut penahan jalan antar dusun longsor. Luasan longsor yaitu, panjang 6 meter dan tinggi 8 meter. Akibat kejadian ini separo badan jalan yang menghubungkan Dusun Jlamprang dengan Dusun Butuh, Desa Tanggulanom, Kecamatan Selopampang terbawa material longsor.
“Sekarang akses jalan tidak dapat dilalui kendaraan roda 4, kami imbau untuk tidak melewati jalan tersebut. Kami sudah memberikan rambu peringatan tanah longsor,” katanya Selasa (14/2).
Dia menyebutkan, tidak ada korban jiwa dan warga yang mengungsi. Namun kerugian akibat kejadian ini mencapai Rp 32 juta. (din/ton)
RADARMAGELANG.COM,Temanggung– Musim penghujan yang belum usai masih memicu bencana di Temanggung. Jalan antardusun di Dusun Jlamprang, Desa Tanggulanom, Kecamatan Selopampang tak bisa dilalui mobil karena tergerus longsor.
Kasi Penanganan Darurat dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung Priyo Harjanto mengatakan, longsor terjadi pada Minggu (12/2) sekitar pukul 12.00. Saat itu, dusun setempat sedang diguyur hujan. Derasnya air membuat talut penahan jalan antar dusun longsor. Luasan longsor yaitu, panjang 6 meter dan tinggi 8 meter. Akibat kejadian ini separo badan jalan yang menghubungkan Dusun Jlamprang dengan Dusun Butuh, Desa Tanggulanom, Kecamatan Selopampang terbawa material longsor.
“Sekarang akses jalan tidak dapat dilalui kendaraan roda 4, kami imbau untuk tidak melewati jalan tersebut. Kami sudah memberikan rambu peringatan tanah longsor,” katanya Selasa (14/2).
Dia menyebutkan, tidak ada korban jiwa dan warga yang mengungsi. Namun kerugian akibat kejadian ini mencapai Rp 32 juta. (din/ton)
