RADARMAGELANG.COM, Temanggung – Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Ngadirejo, Kabupaten Temanggung menggelar Apel Siaga Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) untuk Pemilu 2024. Acara yang berlangsung Minggu (12/2/2023) di halaman kantor Kecamatan Ngadirejo, ini dihadiri unsur forkompimca, panwaslu kecamatan, PPS, dan perwakilan kepala desa.
Sebanyak 173 Pantarlih dari 19 desa dan 1 kelurahan hadir dalam kegiatan tersebut. Pada kesempatan tersebut dibacakan pakta integritas oleh Adi Pramono. Pantarlih melayani pemilih untuk mendapatkan sosialisasi dan informasi. Berjanji menolak pemberian, perjanjian, dan permintaan dalam bentuk apapun yang dapat mencederai prinsip-prinsip pemilu yang jujur dan adil.
Pantarlih Ngadirejo juga berjanji mencegah dan tidak melakukan praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Mencegah terjadinya pelanggaran pemilu oleh peserta, simpatisan, masyarakat, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Serta melakukan pencegahan dan penegakan kode etik terhadap pelanggaran setiap tahapan penyelenggaraan pemilu.
Hasanudin, Divisi Sosialisasi Pendidikan Partisipasi Masyarakat dan Sumberdaya Manusia (Sosdik Parmas dan SDM) PPK Ngadirejo menekankan bahwa coklit data pemilih harus dilakukan secara door to door.
Ketua Pengawas Pemilu Ngadirejo Eko Suseno, mengingatkan bahwa pemutakhiran data pemilih masih menjadi momok dalam pelaksanaan pemilu. Sebagian peserta pemilu dan pemilih masih meyakini terjadinya kecurangan dalam tahapan pemutakhiran data pemilih. “Ini tantangan bagi Pantarlih untuk meyakinkan semua pihak bahwa pemutakhiran data pemilih dilakukan sesuai aturan perundangan yang ada” tegasnya.
Lebih lanjut Eko mengajak masyarakat yang memiliki hak pilih untuk berperan serta aktif memastikan apakah dirinya sudah tercatat dalam DPT atau belum. (rls/lis)
RADARMAGELANG.COM, Temanggung – Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Ngadirejo, Kabupaten Temanggung menggelar Apel Siaga Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) untuk Pemilu 2024. Acara yang berlangsung Minggu (12/2/2023) di halaman kantor Kecamatan Ngadirejo, ini dihadiri unsur forkompimca, panwaslu kecamatan, PPS, dan perwakilan kepala desa.
Sebanyak 173 Pantarlih dari 19 desa dan 1 kelurahan hadir dalam kegiatan tersebut. Pada kesempatan tersebut dibacakan pakta integritas oleh Adi Pramono. Pantarlih melayani pemilih untuk mendapatkan sosialisasi dan informasi. Berjanji menolak pemberian, perjanjian, dan permintaan dalam bentuk apapun yang dapat mencederai prinsip-prinsip pemilu yang jujur dan adil.
Pantarlih Ngadirejo juga berjanji mencegah dan tidak melakukan praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Mencegah terjadinya pelanggaran pemilu oleh peserta, simpatisan, masyarakat, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Serta melakukan pencegahan dan penegakan kode etik terhadap pelanggaran setiap tahapan penyelenggaraan pemilu.
Hasanudin, Divisi Sosialisasi Pendidikan Partisipasi Masyarakat dan Sumberdaya Manusia (Sosdik Parmas dan SDM) PPK Ngadirejo menekankan bahwa coklit data pemilih harus dilakukan secara door to door.
Ketua Pengawas Pemilu Ngadirejo Eko Suseno, mengingatkan bahwa pemutakhiran data pemilih masih menjadi momok dalam pelaksanaan pemilu. Sebagian peserta pemilu dan pemilih masih meyakini terjadinya kecurangan dalam tahapan pemutakhiran data pemilih. “Ini tantangan bagi Pantarlih untuk meyakinkan semua pihak bahwa pemutakhiran data pemilih dilakukan sesuai aturan perundangan yang ada” tegasnya.
Lebih lanjut Eko mengajak masyarakat yang memiliki hak pilih untuk berperan serta aktif memastikan apakah dirinya sudah tercatat dalam DPT atau belum. (rls/lis)
