RADARMAGELANG.COM, Temanggung– Bencana angin puting beliung masih mengancam Temanggung. Pada Selasa (31/1) lalu, setidaknya ada tujuh rumah yang rusak diterjang angin ribut ini.
Bencana puting beliung melanda Dusun Mertan RT 4 dan 5 RW 1, Desa Tuksari, Kecamatan Kledung pada siang hari. Tiga rumah warga rusak. Sementara di Dusun Joho Utara RT 3 RW 2, Desa Joho, Kecamatan Temanggung angin merusak empat rumah.
Kasi Penanganan Darurat dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung Priyo Harjanto mengatakan, rumah yang rusak di Dusun Mertan masing-masing milik Lilih, Sahlan dan Supadi. Kerusakan terjadi pada atap rumah yang diobrak-abrik angin. “Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian ini. Kerugian ditaksir mencapai Rp 12,5 juta,” katanya Rabu (1/2).
Di Dusun Joho, angin merusak rumah milik Sugito, Nur Sakbhani, Rozikin dan Madli. Kerugian total dari 4 rumah tersebut kisaran Rp 6 juta. Tidak ada korban dalam kejadian ini. “Upaya yang kami lakukan di kedua tempat tersebut, yaitu assesment atau pendataan, melakukan koordinasi dengan pemerintah desa, dan sosialisasi peringatan dini sederhana,” ujarnya. (din/ton)
RADARMAGELANG.COM, Temanggung– Bencana angin puting beliung masih mengancam Temanggung. Pada Selasa (31/1) lalu, setidaknya ada tujuh rumah yang rusak diterjang angin ribut ini.
Bencana puting beliung melanda Dusun Mertan RT 4 dan 5 RW 1, Desa Tuksari, Kecamatan Kledung pada siang hari. Tiga rumah warga rusak. Sementara di Dusun Joho Utara RT 3 RW 2, Desa Joho, Kecamatan Temanggung angin merusak empat rumah.
Kasi Penanganan Darurat dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung Priyo Harjanto mengatakan, rumah yang rusak di Dusun Mertan masing-masing milik Lilih, Sahlan dan Supadi. Kerusakan terjadi pada atap rumah yang diobrak-abrik angin. “Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian ini. Kerugian ditaksir mencapai Rp 12,5 juta,” katanya Rabu (1/2).
Di Dusun Joho, angin merusak rumah milik Sugito, Nur Sakbhani, Rozikin dan Madli. Kerugian total dari 4 rumah tersebut kisaran Rp 6 juta. Tidak ada korban dalam kejadian ini. “Upaya yang kami lakukan di kedua tempat tersebut, yaitu assesment atau pendataan, melakukan koordinasi dengan pemerintah desa, dan sosialisasi peringatan dini sederhana,” ujarnya. (din/ton)
