RADARMAGELANG.COM, Temanggung – Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung menggelar musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) untuk menjadi bakal program dan kegiatan 2024. Pada 24 September 2023 bupati dan wakil bupati sudah tidak menjabat sehingga diperlukan rencana pembangunan daerah (RPD) transisi.
Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq menyampaikan, apa yang akan dibahas dalam musrenbang ini merupakan penjabaran dari RPD 2024/2026. Saat ini, RPD tersebut masih dalam proses penyusunan. RPD 2024/2026 direncanakan selesai pada Maret.
Musrenbang ini adalah yang terakhir di masa jabatan bupati dan wakil bupati Temanggung sekarang. RPD yang sedang disusun difokuskan pada pembangunan sumber daya manusia.
“Kita perlu meningkatkan angka lama sekolah, tingkat kesehatan, stunting, pembangunan ekonomi dengan menghapus kemiskinan ekstrem, reformasi birokrasi dan pembangunan insfrastruktur,” jelasnya kepada RADARMAGELANG.COM, Senin (16/1/2023).
Menurutnya, indeks pembangunan manusia di Kabupaten Temanggung sudah mengalami peningkatan dari tahun lalu. Yaitu, dari menengah ke tinggi. Masing-masing kecamatan memiliki kreativitas dalam membuat program, namun arahan dari kabupaten agar setiap kecamatan memprioritaskan pada hal-hal tersebut.
Dia mengatakan, pada masa jabatan bupati dan wakil bupati saat ini, mengalami berbagai masalah yang di luar kendali, yakni pandemi Covid-19. Hal tersebut membuat fokus program dan kegiatan harus digeser atau dipindahkan untuk memenuhi pembiayaan kebutuhan covid.
Sehingga, pembangunan infrastruktur terhambat. Menurutnya, jalan-jalan di Kabupaten Temanggung masih relatif bagus, meskipun sebagian yang lain sudah ada yang bolong-bolong.
“Setelah Covid-19, kita masih dihadapkan dengan masalah yang tidak ringan. Di Kabupaten Temanggung kita mempunyai pilihan untuk mengangkat pegawai negeri seribu orang, PPPK 2000 orang. Sehingga total 3000 orang. Untuk menggaji mereka membutuhkan anggaran yang sangat besar. PPPK awalnya dijanjikan akan digaji oleh pemerintah pusat tetapi realisasinya, dari pemerintah pusat dikembalikan kepada pemerintah daerah,” katanya.
Kepala Badan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Temanggung Dwi Sukarmei menambahkan, dalam mengatasi permasalahan, pihaknya mengajak masyarakat untuk tetap bergerak bersama-sama dan terus berinovasi. Hal ini agar capaian-capaian pembangunan dapat ditingkatkan. Di antaranya, melalui gerakan pembangunan untuk peningkatan kesehatan, pelestarian lingkungan hidup dan pemulihan ekonomi masyarakat (gerakan gerbang emas). (din/lis)