RADARMAGELANG.COM, TEMANGGUNG – Registrasi sosial dan ekonomi (regsosek) akan menjadi basis pengambilan keputusan pemerintah tentang program-program, khususnya pengentasan kemiskinan. Sebanyak 1372 orang akan terlibat dalam sensus ini.
Bupati Temanggung HM Al Khadziq menuturkan, regsosek yang dilaksanakan Badan Pusat Statistik (BPS) adalah sensus untuk mendata kondisi sosial dan ekonomi setiap rumah tangga di seluruh Indonesia. Pihaknya berharap, sensus ini dapat membuahkan data yang sangat akurat tentang kondisi sosial masyarakat. Data ini nantinya bisa menjadi basis pengambilan keputusan pemerintah tentang program-program, khususnya pengentasan kemiskinan.
“Harapannya, jangan sampai ada lagi orang yang sudah mampu namun masih mendapat bansos, BLT, KIP, kartu Indonesia sehat dan lainnya. Bantuan-bantuan seperti ini diharapkan bisa sampai kepada masyarakat yang membutuhkan. Basis data ini menjadi pintu masuk terkait hal tersebut,” tuturnya kepada RADARMAGELANG.COM, Selasa (20/9/2022).
Khadziq menambahkan, BPS memiliki cara atau metode tersendiri untuk membuat data yang akurat. Data yang dibuat oleh pemerintah kabupaten dengan yang dibuat pemerintah desa (pemdes) akan berbeda. “Biasanya pemdes ada kondisi psikologis enak dan tidak enak sesama tetangga dalam memasukkan atau mengeluarkan dari data kemiskinan warganya. Sedangkan BPS, karena memiliki metodologi yang akurat, hasilnya juga akan lebih akurat,” tambahnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Temanggung Haryono mengatakan, pada pendataan awal regsosek kali ini, pihaknya melibatkan 1372 orang. Terdiri dari, koordinator sensus kecamatan, petugas pemeriksaan lapangan, dan petugas pendataan lapangan. Mereka diterjunkan di 20 kecamatan dan 289 kelurahan atau desa. Kegiatan dilaksanakan 15 Oktober hingga 14 November 2022, untuk penduduk yang bertempat tinggal tetap.
“Sedangkan yang tinggalnya tidak tetap, nanti kita ada momen pendataan pada 29 Oktober malam, kita sebut malam regsosek,” tutupnya. (din/lis)