23.2 C
Magelang
Saturday, 9 December 2023

Program POP Diyakini Mampu Perbaiki Kualitas Pendidikan

RADARMAGELANG.COM, Magelang –Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI bersama  Institute for Research and Community Development Studies (IRCOS) Indonesia melatih 60 sekolah terpilih di Kabupaten Magelang untuk mengikuti program organisasi penggerak (POP) selama tiga tahun.

Setelah dilakukan pendampingan, inovasi pembelajaran yang sudah diimplementasikan kemudian dievaluasi dalam kegiatan seminar nasional dan ekspo pendidikan di Grand Artos Hotel and Convention (GAHC), Senin (20/6).

Seminar mengupas kontribusi POP dalam proyek penguatan profil pelajar Pancasila sekaligus refleksi ketercapaian pondasi sekolah penggerak. Sedangkan ekspo menampilkan ragam inovasi praktik baik yang telah dilaksanakan oleh 60 sekolah penggerak.

Direktur Yayasan IRCOS Indonesia Nur Syamsudin mengatakan, IRCOS Indonesia berkontribusi menggerakkan 60 sekolah, 360 guru kelas 1-6 SD, 120 anggota komite sekolah, dan 21 pengawas sekolah. POP dilaksanakan dengan penyusunan empat modul. Pertama modul manajemen berbasis sekolah (MBS). “Kepala sekolah bertindak sebagai manajer yang harus bisa memanajemen semua permasalahan dan mencarikan solusinya yang didukung komite, dan diawasi oleh pengawas,” katanya kepada RADARMAGELANG.COM.

Modul kedua adalah modul literasi dan numerasi yang dilaksanakan para guru kelas 1-3 SD. Kemudian kelas 4-6 adalah modul pembelajaran matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan Bahasa Indonesia dengan pendekatan pembelajaran aktif. Keempat modul ini dilaksanakan selama dua tahun.

Direktur Guru Pendidikan Dasar Kemendikbud RI Rachmadi Widdiharto menyempatkan diri mengelilingi semua stan dari sekolah penggerak. Ia melihat detail inovasi para guru dari hasil pendampingan POP oleh IRCOS Indonesia. Menurutnya luar biasa. “Praktik baik dari POP ini  diharapkan bisa memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia,” katanya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Magelang Slamet Achmad Husein menambahkan, kegiatan ini berdampak pada peningkatan kapasitas guru. Dalam acara ini, diberikan penghargaan bagi stan proyek media pembelajaran pendidikan terheboh dan terkreatif. Pembicara utama dalam seminar nasional ini adalah Dekan Saintek UIN Walisongo Semarang Dr Saminanto. (put/aro)

RADARMAGELANG.COM, Magelang –Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI bersama  Institute for Research and Community Development Studies (IRCOS) Indonesia melatih 60 sekolah terpilih di Kabupaten Magelang untuk mengikuti program organisasi penggerak (POP) selama tiga tahun.

Setelah dilakukan pendampingan, inovasi pembelajaran yang sudah diimplementasikan kemudian dievaluasi dalam kegiatan seminar nasional dan ekspo pendidikan di Grand Artos Hotel and Convention (GAHC), Senin (20/6).

Seminar mengupas kontribusi POP dalam proyek penguatan profil pelajar Pancasila sekaligus refleksi ketercapaian pondasi sekolah penggerak. Sedangkan ekspo menampilkan ragam inovasi praktik baik yang telah dilaksanakan oleh 60 sekolah penggerak.

Direktur Yayasan IRCOS Indonesia Nur Syamsudin mengatakan, IRCOS Indonesia berkontribusi menggerakkan 60 sekolah, 360 guru kelas 1-6 SD, 120 anggota komite sekolah, dan 21 pengawas sekolah. POP dilaksanakan dengan penyusunan empat modul. Pertama modul manajemen berbasis sekolah (MBS). “Kepala sekolah bertindak sebagai manajer yang harus bisa memanajemen semua permasalahan dan mencarikan solusinya yang didukung komite, dan diawasi oleh pengawas,” katanya kepada RADARMAGELANG.COM.

Modul kedua adalah modul literasi dan numerasi yang dilaksanakan para guru kelas 1-3 SD. Kemudian kelas 4-6 adalah modul pembelajaran matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan Bahasa Indonesia dengan pendekatan pembelajaran aktif. Keempat modul ini dilaksanakan selama dua tahun.

Direktur Guru Pendidikan Dasar Kemendikbud RI Rachmadi Widdiharto menyempatkan diri mengelilingi semua stan dari sekolah penggerak. Ia melihat detail inovasi para guru dari hasil pendampingan POP oleh IRCOS Indonesia. Menurutnya luar biasa. “Praktik baik dari POP ini  diharapkan bisa memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia,” katanya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Magelang Slamet Achmad Husein menambahkan, kegiatan ini berdampak pada peningkatan kapasitas guru. Dalam acara ini, diberikan penghargaan bagi stan proyek media pembelajaran pendidikan terheboh dan terkreatif. Pembicara utama dalam seminar nasional ini adalah Dekan Saintek UIN Walisongo Semarang Dr Saminanto. (put/aro)

Artikel Terkait

POPULER

TERBARU

Enable Notifications OK No thanks