RADARMAGELANG.COM, Mungkid– Menjelang Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah, Tim Kesehatan Hewan dan Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Magelang melakukan pemeriksaan antemortem dan pengecekan kesehatan postmortem pada hewan ternak yang akan dijadikan kurban di Pasar Hewan Grabag, Senin (19/6).
“Pemeriksaan kesehatan dan kelayakan hewan kurban sapi dan kambing menjelang Hari Raya Idul Adha dilakukan guna memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang akan berkurban sekaligus untuk mengantisipasi penyebaran PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) dan penyakit LSD (Lumpy Skin Disease),” terang drh. Ichtiaryoko, Kepala Bidang Kesehatan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang di sela-sela pengecekan hewan.
Ichtiaryoko mengatakan, pemeriksaan ini selain dilakukan di pasar hewan, juga di lapak yang menjual hewan kurban di pinggir jalan, mulai satu minggu sebelum hari H Idul Adha. “Selain itu, kita juga melakukan pengecekan di tempat penampungan bakul-bakul,” katanya.
Dikatakan, sejauh ini di pasar hewan dan lapak pinggir jalan masih belum ditemukan adanya hewan yang terjangkit PMK maupun LSD. “Namun, yang di peternak kita malah mendapatkan laporan ada temuan sapi yang terjangkit LSD dan PMK. Sejak Januari sampai bulan kemarin untuk LSD ada sekitar 56 ekor terjangkit, dan untuk yang PMK sampai akhir bulan kemarin sekitar 25 ekor. Sedangkan untuk pemeriksaan kali ini tidak ditemukan,” ucapnya.
Salah satu pedagang sapi di Pasar Hewan Grabag Suradi mengaku sangat beruntung dengan adanya layanan pemeriksaan kesehatan hewan dari dinas. Ia mengungkapkan, sejak 2018, pihaknya sudah melakukan penjualan melalui sistem online dan offline. “Untuk tahun ini sudah 350 ekor yang terjual melalui online. Jadi, pasar ramai yang sekarang itu melalui online. Saya stok sapi tergantung pasarannya,” katanya.
Ia menambahkan, tahun kemarin, pihaknya berhasil menjual 500 ekor sapi melalui online. Dan pasarnya sekarang yang pasti lebih bagus lewat online. “Untuk tahun ini harganya sendiri mengalami kenaikan, seekor sapi bobot 300 sampai 350 kg bisa mencapai Rp 21 juta sampai Rp 22 juta. Sedangkan tahun kemarin, di kisaran Rp 19 juta,” ujarnya. (rfk/aro)