RADARMAGELANG.COM, Mungkid – Keseruan belajar mengenal manusia bersuku-suku tergambar dalam kegiatan belajar mengajar event ordinary (KBM EO). Ratusan peserta didik Taman Kanan-kanak (TK) dan Playgroup Bias Muntilan bersekolah mengenakan pakaian adat.
Guru PG Bias Muntilan Setyadinanti berharap, anak-anak bisa mengenal banyak suku di Indonesia. Sehingga sejak dini tertaman rasa toleransi, dan menerima keragaman budaya di Indonesia. “Kita ingin anak-anak mengetahui meskipun kita berbeda-beda suku, tapi tetap satu,” terang Dina, Kamis, (18/5).
Tidak hanya pakaian adat, kata Dina, peserta didik juga belejar mengenal rumah adat melalui sebuah gambar. Selanjutnya, diajak mencicipi makanan tradisional khas daerah. Misalnya gethuk dari Jawa, es kuwut dan kue pie susu dari Bali, kue bika ambon dari Sumatera Utara, dan es pisang ijo asal Sulawesi Selatan.
“Anak-anak bisa merasakan perbedaan cita rasa makanan khas tiap daerah. Juga mengetahui bahan baku untuk membuat menu makanan itu,” imbuhnya.
Selain itu, tiap peserta didik diajak mengenal alat permainan tradisional. Dakon dari Jawa Tengah dan, juga bakiak dari Sumatera. Sedangkan untuk membangkitkan keceriaan dan semangat, peserta didik diajak bermain ular naga, khas Jawa Tengah atau nama lainnya curik-curik–istilah di Bali. Kemudian enggo-enggo asal Sulawesi.
“Melalui kegiatan ini, kita harap anak-anak bangga tinggal di negara Indonesia yang sangat kaya akan budaya, permainan tradisional, bahasa, juga makanan khasnya,” pungkasnya.
Sebelum kegiatan inti, para peserta didik berkarnaval di area sekolah. Mereka membawa bendera Merah Putih yang terbuat dari plastik sambil menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia. Selanjutnya belajar menempel bendera Indonesia. (put/lis)