RADARMAGELANG.COM, Mungkid– Detik-detik perayaan Hari Raya Waisak 2567 BE/2023 yang dipusatkan di Candi Borobudur, Minggu (4/6), akan diikuti 4.500 umat Buddha. Ketua DPD 2 Walubi Jateng, Tanto Soegito Harsono mengatakan, ada beberapa rangkaian kegiatan. Minggu (4/6) pukul 06.30 acara dimulai dengan prosesi jalan dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur.
“Setelah sampai Candi Borobudur, umat akan mempersiapkan diri menuju detik-detik Waisak. Pada pukul 10.41.19, kita akan mendengarkan ceramah dari para bhante dan biksu. Disambung pradaksina,” terang Tanto kepada wartawan, usai rapat persiapan waisak di Candi Borobudur, Selasa (16/5).
Pradaksina akan diikuti Bante Thudong dan Bante Vajrayana dengan membawa kitab suci. Mereka, mengitari Candi Borobudur tiga kali. Menurut Tanto, jumlah umat Buddha yang diizinkan di pelataran Candi Borobudur (zona 1) sebanyak 4.500. Umat lainnya nantinya berada di zona 2 atau kawasan Lumbini.
“Di tahun ini, ya diizinkan 4.500 (umat) yang di atas (pelataran). Nanti, seandainya lebih dari 4.500, sisanya ke bawah (Lumbini). Di Lumbini ada tenda baksos tidak dibongkar. Jadi nanti kalau yang nggak cukup di atas, bisa di bawah malah adem,” tuturnya.
Selain biksu asal Thailand yang sudah menjalani ritual Thudong dengan melakukan perjalanan dari Thailand menuju Candi Borobudur, ada juga Umat Buddha dari India, Bhutan. Juga ada dari Amerika, Singapura, Eropa, Taiwan, serta Australia. “Mereka bukan turis, tapi umat Buddha yang akan mengikuti setiap sesi dalam ritual Waisak. Total ada 100 orang,” imbuhnya.
Terpisah, perwakilan dari Museum dan Cagar Budaya Borobudur, Yudi Suhartono mengatakan kegiatan waisak di Candi Borobudur sudah mendapatkan izin dari Dirjen Kebudayaan, Kemendikbud Ristek.
Sementara itu, General Manager Unit Borobudur, Jamaludin Mawardi berharap perayaan detik-detik Waisak bisa sukses dan berjalan lancar. Nantinya, akses masuk dibuat berbeda dengan pengunjung. “Rangkaian Waisak dimulai dari 30 dan 31 Mei ada bakti sosial pengobatan gratis bagi masyarakat,” katanya. (rfk/lis)