22.6 C
Magelang
Sunday, 10 December 2023

Ledakan Mercon di Kalingkrik, Polisi Amankan Satu Tersangka

RADARMAGELANG.COM, Mungkid – Dahsyatnya ledakan bahan petasan di Dusun Junjungan 1, Desa Giriwarno, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang pada Minggu malam (26/3) sekitar pukul 20.00 menewaskan satu orang. Dua orang luka ringan dan tiga mengalami sesak. Serta lima rumah rusak berat dan enam lainnya mengalami kerusakan ringan. Pihak kepolisian pun sudah mengamankan satu tersangka. Korban tewas adalah Mufid, 33, pemilik rumah yang tengah memproduksi mercon.

Pantauan RADARMAGELANG.COM di lokasi, Minggu pukul 21.30 Kapolresta Magelang Kombes Pol Ruruh Wicaksono bersama anggota dan Unit Inafis Polresta Magelang langsung melakukan penyelidikan. Selang beberapa menit kemudian Tim Jibom Gegana Brimob dan Biddokkes Polda Jateng juga tampak di lokasi.

Penyelidikan di lokasi kejadian berlangsung sekitar satu jam lebih. Tampak petugas mengemasi beberapa bagian tubuh korban ledakan. Selain itu dari salah satu rumah petugas membawa jenasah ke mobil ambulans. Lalu dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan.

Salah satu warga Lan sempat menyaksikan kepulan asap usai mendengan dentuman keras itu. Jarak rumahnya dari lokasi kejadian sekitar 50 meter. Atap dan ternit rumahnya ikut roboh. Warga pun langsung berhamburan keluar memeriksa beberapa rumah yang hancur.

“Saat itu ada beberapa yang terluka, mobil yang lewat di jalan kita mintai tolong untuk membawa korban yang luka,” katanya.

Senin (27/3) Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi langsung memeriksa rumah korban Mufid. Ia tiba di Dusun Junjungan sekitar pukul 09.00. Didampingi oleh Kapolresta Magelang Kombes Pol Ruruh Wicaksono, mengecek lokasi sumber ledakan yang telah luluh lantah.

Kapolda memastikan, korban yang tewas ialah pemilik rumah sekaligus peracik. Ledakan terjadi saat warga sekitar melaksanakan salat tarawih di masjid yang berjarak sekitar 50 dari lokasi kejadian. Ledakan itu membuat suara gemuruh keras yang merusak rumah tetangga sekitar. Bahkan bagian tubuh korban tewas hancur hingga tersebar ke beberapa area.

“Kita telah melakukan pemeriksaan. Kalau nggak salah masih ada dua kaki korban yang belum ditemukan,” katanya dalam konferensi pers, Senin (27/3/2023).

Dari sumber ledakan, pihaknya juga telah menemukan kantong plastik. Diduga, plastik tersebut digunakan untuk wadah bahan petasan. Dari hasil penyelidikan, kata dia, bahan mercon terdiri dari potasium nitrat, sulfur, dan alumunium powder. Korban hendak meracik, membuat petasan, dan menjualnya.  “Di rumah korban ditemukan longsongan petasan yang belum terisi,” tandasnya.

Ia menambahkan, beberapa saksi juga telah dimintai keterangan. Dari pengembangan yang dilakukan, polisi telah mengamankan satu tersangka berinisial I. Dari tangan tersangka ditemukan 10 kilogram bahan petasan. “Dia sebagai penjual. Korban tewas ini membeli sekitar 7,5 kilogram yang menjadi sumber ledakan,” tuturnya.

Ia memberi peringatan keras kepada masyarakat agar tidak main-main dengan petasan. Luthfi juga meminta warga untuk menjauhi kebiasaan yang mengganggu ketertiban umum apalagi menjurus ke pidana. “Balap liar, perang sarung, petasan meledak ini juga hukumannya berat,” pungkasnya.(mia/lis)

 

RADARMAGELANG.COM, Mungkid – Dahsyatnya ledakan bahan petasan di Dusun Junjungan 1, Desa Giriwarno, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang pada Minggu malam (26/3) sekitar pukul 20.00 menewaskan satu orang. Dua orang luka ringan dan tiga mengalami sesak. Serta lima rumah rusak berat dan enam lainnya mengalami kerusakan ringan. Pihak kepolisian pun sudah mengamankan satu tersangka. Korban tewas adalah Mufid, 33, pemilik rumah yang tengah memproduksi mercon.

Pantauan RADARMAGELANG.COM di lokasi, Minggu pukul 21.30 Kapolresta Magelang Kombes Pol Ruruh Wicaksono bersama anggota dan Unit Inafis Polresta Magelang langsung melakukan penyelidikan. Selang beberapa menit kemudian Tim Jibom Gegana Brimob dan Biddokkes Polda Jateng juga tampak di lokasi.

Penyelidikan di lokasi kejadian berlangsung sekitar satu jam lebih. Tampak petugas mengemasi beberapa bagian tubuh korban ledakan. Selain itu dari salah satu rumah petugas membawa jenasah ke mobil ambulans. Lalu dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan.

Salah satu warga Lan sempat menyaksikan kepulan asap usai mendengan dentuman keras itu. Jarak rumahnya dari lokasi kejadian sekitar 50 meter. Atap dan ternit rumahnya ikut roboh. Warga pun langsung berhamburan keluar memeriksa beberapa rumah yang hancur.

“Saat itu ada beberapa yang terluka, mobil yang lewat di jalan kita mintai tolong untuk membawa korban yang luka,” katanya.

Senin (27/3) Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi langsung memeriksa rumah korban Mufid. Ia tiba di Dusun Junjungan sekitar pukul 09.00. Didampingi oleh Kapolresta Magelang Kombes Pol Ruruh Wicaksono, mengecek lokasi sumber ledakan yang telah luluh lantah.

Kapolda memastikan, korban yang tewas ialah pemilik rumah sekaligus peracik. Ledakan terjadi saat warga sekitar melaksanakan salat tarawih di masjid yang berjarak sekitar 50 dari lokasi kejadian. Ledakan itu membuat suara gemuruh keras yang merusak rumah tetangga sekitar. Bahkan bagian tubuh korban tewas hancur hingga tersebar ke beberapa area.

“Kita telah melakukan pemeriksaan. Kalau nggak salah masih ada dua kaki korban yang belum ditemukan,” katanya dalam konferensi pers, Senin (27/3/2023).

Dari sumber ledakan, pihaknya juga telah menemukan kantong plastik. Diduga, plastik tersebut digunakan untuk wadah bahan petasan. Dari hasil penyelidikan, kata dia, bahan mercon terdiri dari potasium nitrat, sulfur, dan alumunium powder. Korban hendak meracik, membuat petasan, dan menjualnya.  “Di rumah korban ditemukan longsongan petasan yang belum terisi,” tandasnya.

Ia menambahkan, beberapa saksi juga telah dimintai keterangan. Dari pengembangan yang dilakukan, polisi telah mengamankan satu tersangka berinisial I. Dari tangan tersangka ditemukan 10 kilogram bahan petasan. “Dia sebagai penjual. Korban tewas ini membeli sekitar 7,5 kilogram yang menjadi sumber ledakan,” tuturnya.

Ia memberi peringatan keras kepada masyarakat agar tidak main-main dengan petasan. Luthfi juga meminta warga untuk menjauhi kebiasaan yang mengganggu ketertiban umum apalagi menjurus ke pidana. “Balap liar, perang sarung, petasan meledak ini juga hukumannya berat,” pungkasnya.(mia/lis)

 

Artikel Terkait

POPULER

TERBARU

Enable Notifications OK No thanks
/