24.3 C
Magelang
Sunday, 10 December 2023

Wisata Embung Sekembang, Bakal Dilengkapi Jembatan Kaca dan Menara

RADARMAGELANG.COM, Mungkid – Sejak pembangunan selesai Desember 2020, Embung Sekembang belum resmi beroperasi. Saat ini masih dalam tahap pengembangan. Rencananya, usai Lebaran wisatawan bisa menikmati spot baru jembatan kaca dan menara.

Sekretaris Desa Pagergunung Asmawi mengungkapkan, Embung Sekembang sudah diserahkan ke pemerintah desa sejak 2021. Sejak saat itu hanya difungsikan sebagai irigasi pertanian. “Menampung air 7.200 m³ dan mampu mengairi 25 hektare lahan pertanian,” katanya kepada RADARMAGELANG.COM, Selasa (7/3).

Pihak desa, kata dia, berinisiatif untuk mengembangkan menjadi objek wisata. Sebab jika hanya berfungsi sebagi irigasi saja, desa tidak akan mendapatkan PAD. “Potensinya besar kalau dikembangkan selain itu masih ada sisa lahan,” ujarnya.

Ia menambahkan, meski dalam tahap pengembangan beberapa wisatawan sudah mengenal tempat itu. Pihaknya juga belum berani memberikan tarif. Hanya mengelola lahan parkir saja. “Masih terbentur dengan aturan desa,” tandasnya.

Asmawi optimistis, adanya Embung Sekembang mendorong kesejahteraan masyarakat. Selain menunjang pertanian juga menjaadi objek wisata penyangga Telomoyo. “Sudah ada kios, kolam renang, taman, tempat camping, gazebo dan fasilitas lain. Saat ini baru membangun menara dan jembatan kaca di tengah embung,” terangnya.

Pihaknya merencanakan, wisatawan bisa menikmati fasilitas itu setelah Lebaran. Selain itu juga sudah ada rencana tarif masuk. “Nantinya dikelola BUMDes dan memberdayakan pemuda sini. Branding namanya Sekembang Sky Line” jelas Asmawi.

Tak hanya itu, kios yang berjejer juga dimanfaatkan untuk menjual produk-produk lokal. Mulai dari kopi, anyaman kerajinan, dan beragam makanan dan minuman khas. “Juga akan kita integrasikan dengan kesenian beserta wisata petik sayur yang selama ini sudah terakomodasi,” pungkasnya. (mia/lis)

RADARMAGELANG.COM, Mungkid – Sejak pembangunan selesai Desember 2020, Embung Sekembang belum resmi beroperasi. Saat ini masih dalam tahap pengembangan. Rencananya, usai Lebaran wisatawan bisa menikmati spot baru jembatan kaca dan menara.

Sekretaris Desa Pagergunung Asmawi mengungkapkan, Embung Sekembang sudah diserahkan ke pemerintah desa sejak 2021. Sejak saat itu hanya difungsikan sebagai irigasi pertanian. “Menampung air 7.200 m³ dan mampu mengairi 25 hektare lahan pertanian,” katanya kepada RADARMAGELANG.COM, Selasa (7/3).

Pihak desa, kata dia, berinisiatif untuk mengembangkan menjadi objek wisata. Sebab jika hanya berfungsi sebagi irigasi saja, desa tidak akan mendapatkan PAD. “Potensinya besar kalau dikembangkan selain itu masih ada sisa lahan,” ujarnya.

Ia menambahkan, meski dalam tahap pengembangan beberapa wisatawan sudah mengenal tempat itu. Pihaknya juga belum berani memberikan tarif. Hanya mengelola lahan parkir saja. “Masih terbentur dengan aturan desa,” tandasnya.

Asmawi optimistis, adanya Embung Sekembang mendorong kesejahteraan masyarakat. Selain menunjang pertanian juga menjaadi objek wisata penyangga Telomoyo. “Sudah ada kios, kolam renang, taman, tempat camping, gazebo dan fasilitas lain. Saat ini baru membangun menara dan jembatan kaca di tengah embung,” terangnya.

Pihaknya merencanakan, wisatawan bisa menikmati fasilitas itu setelah Lebaran. Selain itu juga sudah ada rencana tarif masuk. “Nantinya dikelola BUMDes dan memberdayakan pemuda sini. Branding namanya Sekembang Sky Line” jelas Asmawi.

Tak hanya itu, kios yang berjejer juga dimanfaatkan untuk menjual produk-produk lokal. Mulai dari kopi, anyaman kerajinan, dan beragam makanan dan minuman khas. “Juga akan kita integrasikan dengan kesenian beserta wisata petik sayur yang selama ini sudah terakomodasi,” pungkasnya. (mia/lis)

Artikel Terkait

POPULER

TERBARU

Enable Notifications OK No thanks