RADARMAGELANG.COM, Mungkid – Desa Sambak, Kecamatan Kajoran, kabupaten Magelang mencanangkan Digitaly Agro Edu Tourism. Program desa wisata yang menawarkan edukasi limbah tahu untuk pupuk organik.
Bupati Magelang Zaenal Arifin menegaskan pengembangan wisata harus bertumpu pada pelestarian alam. Dengan begitu konsep pariwisata yang ditawarkan menyuguhkan objek wisata yang bertanggung jawab, prorakyat kecil, dan ramah lingkungan.
“Pengunjung mendapatkan pengalaman otentik dengan berinteraksi terhadap budaya dan kearifan lokal,” katanya saat melaunching desa wisata sekaligus pencanangan Digitaly Agro Edu Tourism yang bekerja sama dengan FTP UGM Yogyakarta dan Yanmar Japan bersama OPD terkait dan Forkompimcam Kajoran di Desa Sambak, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, Jumat (27/01).
Ia mendorong, Digitaly Agro Edu Tourism di Desa Sambak dikembangkan lebih baik lagi. Seperti sistem monitoring emisi gas rumah kaca pada kawasan industri tahu. Yakni dengan menerapkan teknologi biogas dan air limbahnya bisa dimanfaatkan bagi lingkungan. “Misalnya sebagai pupuk organik. Dengan memanfaatkan teknologi diharapkan mampu menghadapi transformasi segala sektor,” ucapnya.
Kepala Desa Sambak Dahlan mengatakan kegiatan ini merupakan langkah adaptasi dan mitigasi. “Pencapaian ini adalah seiringnya Desa Sambak mendapatkan penghargaan Proklim Utama pada 2017. Dan penghargaan Kalpataru tahun 2016,” pungkasnya. (mia/lis)