RADARMAGELANG.COM, Mungkid – Sebanyak 661 siswa SMAIT Ihsanul Fikri Mungkid mengikuti long march. Dengan rute 13 and 14 km secara bergiliran antarjenjang. Minggu (15/1/2023) merupakan hari terakhir dengan peserta kelas X putri menempuh rute 13 km.
Peserta berangkat dari sekolah dan finish di Balkondes Ngadiharjo Borobudur. Rute ini sama dengan yang ditempuh oleh kelas X putra yang berangkat sebelumnya. Sedangkan untuk kelas XI baik putra dan putri, rutenya 14 km, berangkat dari sekolah dan finish di Embung Tonogoro Dusun Banjaroyo. Untuk kelas XI, long march dilakukan sepekan sebelum kelas X.
Sebelum pandemi SMAIT Ihsanul Fikri rutin menyelenggarakan agenda tersebut dengan rute hingga 56 km. Kegiatan tersebut sebagai syarat kenaikan jenjang pramuka, dari penggalang menjadi bantara untuk kelas X dan dari pramuka bantara menjadi laksana untuk kelas XI.
Menurut Pawit Riyadi, penanggung jawab kegiatan, long march untuk melihat kemampuan fisik dan menguji ketahanan tubuh anak-anak. “Kami lakukan long march untuk kenaikan tingkat pramuka. Lalu kita juga bisa melihat ketahanan fisik mereka. Kita tahu Alloh lebih suka hamba-Nya yang kuat dibandingkan dengan yang lemah,” tukas Pawit Riyadi disela-sela long march kemarin. Kegiatan juga melibatkan wali kelas dan wali asrama yang mendampingi hingga selesai. (rls/lis)
RADARMAGELANG.COM, Mungkid – Sebanyak 661 siswa SMAIT Ihsanul Fikri Mungkid mengikuti long march. Dengan rute 13 and 14 km secara bergiliran antarjenjang. Minggu (15/1/2023) merupakan hari terakhir dengan peserta kelas X putri menempuh rute 13 km.
Peserta berangkat dari sekolah dan finish di Balkondes Ngadiharjo Borobudur. Rute ini sama dengan yang ditempuh oleh kelas X putra yang berangkat sebelumnya. Sedangkan untuk kelas XI baik putra dan putri, rutenya 14 km, berangkat dari sekolah dan finish di Embung Tonogoro Dusun Banjaroyo. Untuk kelas XI, long march dilakukan sepekan sebelum kelas X.
Sebelum pandemi SMAIT Ihsanul Fikri rutin menyelenggarakan agenda tersebut dengan rute hingga 56 km. Kegiatan tersebut sebagai syarat kenaikan jenjang pramuka, dari penggalang menjadi bantara untuk kelas X dan dari pramuka bantara menjadi laksana untuk kelas XI.
Menurut Pawit Riyadi, penanggung jawab kegiatan, long march untuk melihat kemampuan fisik dan menguji ketahanan tubuh anak-anak. “Kami lakukan long march untuk kenaikan tingkat pramuka. Lalu kita juga bisa melihat ketahanan fisik mereka. Kita tahu Alloh lebih suka hamba-Nya yang kuat dibandingkan dengan yang lemah,” tukas Pawit Riyadi disela-sela long march kemarin. Kegiatan juga melibatkan wali kelas dan wali asrama yang mendampingi hingga selesai. (rls/lis)
