RADARMAGELANG.COM, Mungkid -Sempat mangkrak hampir empat tahun, objek wisata Gunung Gupak kembali gencarkan pengembangan. November lalu telah mendapatkan lampu hijau dari Bupati Magelang dengan mengantongi tanda tangan izin pendirian wisata. Rencananya pengembangan akan dilakukan gotong royong tanpa sentuhan investor.
Salah satu pengelola Objek Wisata Gunung Gupak Haris mengungkapkan, pembangunan dimulai sejak 2018. Murni dari APBDes dan swadaya masyarakat. Namun, adanya pandemi membuat objek wisata yang berlokasi di Desa Wulunggunung, Kecamatan Sawangan itu macet. “Memang masa itu mangkrak namun berusaha melakukan perawatan meskipun tertatih-tatih,” katanya kepada RADARMAGELANG.COM saat ditemui di lokasi, Senin (26/12).
Ia menjelaskan, sejak pembangunan Gunung Gupak tuntas pada akhir 2019, sama sekali belum menyumbang penghasilan asli daerah (PAD) Desa Wulunggunung. Sebab pihaknya merasa dilema. Ingin maju tapi belum mendapatkan izin dari bupati. Sementara jika dibiarkan beberapa spot dan fasilitas rusak. “Selama itu banyak yang rusak seperti taman dan beberapa fasilitas karena memang tidak ada pemasukan,” tuturnya.
Objek wisata yang dikelola Pokdarwis Desa Wulunggunung belum berani mematok tarif. Lantaran belum ada perizinan hitam di atas putih pengelolaan objek wisata.
Selain itu, kata dia, pengembangan objek wisata Gunung Gupak tidak akan melibatkan investor luar. Justru akan bekerja sama dengan masyarakat sekitar. Pihaknya takut, jika nantinya melibatkan investor luar masyarakat hanya akan menjadi penonton bukan pelaku. “Jangan sampai aset ini dikuasai orang luar. Harus menyejahterakan warga sini. Sudah banyak investor yang melobi untuk pengembangan objek wisata,” paparnya.
Dijelaskan Haris, saat ini pengembangan akan terfokus untuk spot camping ground. Sebab tempatnya strategis dapat melihat pemandangan dari penjuru timur hingga barat. Malam pun dimanjakan dengan panorama city light yang menghampar dari Magelang utara hingga kerlap-kerlip jalanan jogja. “Luasan satu hektare. Ada camping ground berkapasitas 200 tenda. Sudah ada uji coba dan testimoninya bagus,” pungkasnya. (mia/lis)