RADARMAGELANG.COM, Mungkid – Pembangunan proyek TPST Regional Magelang di Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang mulai direalisasikan. Sebanyak 183 bidang tanah sudah diberi patok oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng). Rencananya pertengahan Februari 2023 dimulai proses pembebasan lahan.
Kasi Pelayanan Pemerintah Desa Gandusari Hamidi mengaku, pihaknya bersama Pemprov Jateng telah menuntaskan pemasangan patok bakal lokasi TPST sejak 11 November. Dari jumlah bidang tanah yang diberi patok meliputi akses jalan yang masuk wilayah Desa Rejosari. Sementara lokasi TPST berada di Dusun Gentan, Desa Gandusari.
“Akses menuju lokasi TPST dari jalan sejauh 1,6 kilometer. Itu sampai pintu gerbang,” katanya kepada RADARMAGELANG.COM saat ditemui di Kantor Desa Gandusari, Rabu (7/12/2022).
Selain itu, kata dia, jalan masuk akan dibangun selebar 12 meter. Juga membutuhkan jembatan penghubung selebar 15 meter karena melewati cekungan. “Sebelumnya kita tolak karena melewati rumah warga Dusun Gentan. Akhirnya diubah ke sebelah utara dusun sejauh 1 kilometer,” imbuhnya.
Jumlah yang dipatok kata dia, bisa saja bertambah ataupun berkurang. Tergantung kebutuhan proyek karena diukur menggunakan koordinat. Adapun lahan terdampak bervariatif. Mulai 600-1.500 meter².
“Nantinya pengukuran menggunakan sistem apprasial. Namun kita juga meminta ada persetujuan warga melalui musyawarah,” tuturnya.
Sementara, Kepala Desa Gandusari Mustofa Kamal tidak mempermasalahkan pembangunan TPST. Asalkan warga setempat menerima dan tidak ada yang dirugikan. “Awalnya banyak yang menolak, namun adanya sosialisasi, masyarakat paham akan kebutuhan dan kemaslahatan bersama,” ujarnya.
Pihaknya juga meminta kepada pemerintah agar branding nama Gandusari tidak mengarah ke tempat pembuangan sampah. Namun, TPST diberdayakan menjadi objek wisata edukasi. Seiring hal itu, perbaikan infrastruktur terutama jalan juga diperhatikan. “Nantinya kan diproyeksikan menjadi pengolahan menjadi bahan bakar dan pupuk,” tegasnya.
Saat ini, Pemdes Gandusari juga tengah bersiap menyelaraskan program desa terhadap proyek TPST. Adanya potensi itu juga akan merintis BUMDes untuk turut mengelola TPST menjadi wisata edukasi. “Harus ada aspek ekonomi dan wisata, tenaga operasional pun harus menyerap dari warga sekitar yang terdampak,” pungkasnya. (mia/lis)