23.2 C
Magelang
Saturday, 9 December 2023

Aktivitas Keagamaan Jadi Daya Tarik Borobudur

RADARMAGELANG.COM, Mungkid – Pemanfaatan Candi Borobudur yang merupakan destinasi wisata super prioritas menjadi tempat ibadah umat Buddha di Indonesia dan dunia, bisa menjadi daya tarik tersendiri. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur.

“Kami sangat berharap, dengan adanya aktivitas keagamaan semakin menambah daya tarik umat Buddha dunia untuk berkunjung ke Indonesia khususnya Borobudur. Sehingga kunjungan wisatawan dari dalam negeri dan khususnya dunia semakin meningkat,” ucap Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama Supriyadi kepada wartawan usai menghadiri konferensi International Buddhist Conference of Indonesia di Bukit Dagi, Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jumat (18/11).

International Buddhist Conference of Indonesia di Bukit Dagi diselenggarakan oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Buddhis Indonesia (APTABI) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama. Kegiatan berlangsung dari Jumat (18/11) sampai Minggu (20/11) di kawasan Candi Borobudur.

Supriyadi mengatakan, output dari adanya kegiatan ini dapat memberikan pemahaman terhadap potret Candi Borobudur untuk dharmayatra dan juga sebagai wisata. Artinya tidak hanya spesifik untuk wisata saja, namun dimaknai juga sebagai tempat kegiatan keagaman itu sendiri.

Ia menambahkan, dengan konferensi ini, diharapkan ke depan, Candi Borobudur bisa dimanfaatkan untuk kegiatan ibadah. Pemanfaatan yang telah berlangsung sampai saat ini untuk perayaan Waisak dan Asadha. Setelah ditetapkan sebagai pusat ibadah umat Buddha Indonesia dan dunia akan dimanfaatkan untuk perayaan hari besar keagamaan lainnya.

Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Wibowo Prasetyo menambahkan, keberadaan Candi Borobudur tidak hanya untuk dikagumi keindahan seni arsitektur dan relief-reliefnya. Candi Borobudur juga harus dikembangkan fungsinya sebagai sumber inspirasi dan juga kekuatan spiritualitasnya.

“Berbagai kegiatan dalam pemanfaatan dan pengembangan tentu tetap memperhatikan keberadaan Candi Borobudur sebagai warisan dunia yang harus dijaga kelestariannya. Agar anak cucu kita juga dapat memiliki kebanggaan terhadap para pendahulunya,” pesan Wibowo.

Sementara itu, ketua panitia Konferensi International Buddhist Conference of Indonesia Ven. Ditthisampanno Thera mengatakan, konferensi diikuti peserta dari berbagai negara. Seperti Thailand, Malaysia, Myanmar, Kamboja, Indonesia, Amerika, India, Nepal, dan Srilanka. Kurang lebih ada sekitar 20 peserta, dari negara tersebut.  (rfk/lis)

RADARMAGELANG.COM, Mungkid – Pemanfaatan Candi Borobudur yang merupakan destinasi wisata super prioritas menjadi tempat ibadah umat Buddha di Indonesia dan dunia, bisa menjadi daya tarik tersendiri. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur.

“Kami sangat berharap, dengan adanya aktivitas keagamaan semakin menambah daya tarik umat Buddha dunia untuk berkunjung ke Indonesia khususnya Borobudur. Sehingga kunjungan wisatawan dari dalam negeri dan khususnya dunia semakin meningkat,” ucap Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama Supriyadi kepada wartawan usai menghadiri konferensi International Buddhist Conference of Indonesia di Bukit Dagi, Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jumat (18/11).

International Buddhist Conference of Indonesia di Bukit Dagi diselenggarakan oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Buddhis Indonesia (APTABI) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama. Kegiatan berlangsung dari Jumat (18/11) sampai Minggu (20/11) di kawasan Candi Borobudur.

Supriyadi mengatakan, output dari adanya kegiatan ini dapat memberikan pemahaman terhadap potret Candi Borobudur untuk dharmayatra dan juga sebagai wisata. Artinya tidak hanya spesifik untuk wisata saja, namun dimaknai juga sebagai tempat kegiatan keagaman itu sendiri.

Ia menambahkan, dengan konferensi ini, diharapkan ke depan, Candi Borobudur bisa dimanfaatkan untuk kegiatan ibadah. Pemanfaatan yang telah berlangsung sampai saat ini untuk perayaan Waisak dan Asadha. Setelah ditetapkan sebagai pusat ibadah umat Buddha Indonesia dan dunia akan dimanfaatkan untuk perayaan hari besar keagamaan lainnya.

Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Wibowo Prasetyo menambahkan, keberadaan Candi Borobudur tidak hanya untuk dikagumi keindahan seni arsitektur dan relief-reliefnya. Candi Borobudur juga harus dikembangkan fungsinya sebagai sumber inspirasi dan juga kekuatan spiritualitasnya.

“Berbagai kegiatan dalam pemanfaatan dan pengembangan tentu tetap memperhatikan keberadaan Candi Borobudur sebagai warisan dunia yang harus dijaga kelestariannya. Agar anak cucu kita juga dapat memiliki kebanggaan terhadap para pendahulunya,” pesan Wibowo.

Sementara itu, ketua panitia Konferensi International Buddhist Conference of Indonesia Ven. Ditthisampanno Thera mengatakan, konferensi diikuti peserta dari berbagai negara. Seperti Thailand, Malaysia, Myanmar, Kamboja, Indonesia, Amerika, India, Nepal, dan Srilanka. Kurang lebih ada sekitar 20 peserta, dari negara tersebut.  (rfk/lis)

Artikel Terkait

POPULER

TERBARU

Enable Notifications OK No thanks