MUNGKID, Radar Magelang – Sebanyak 24 peserta dinyatakan lulus uji kompetensi wartawan (UKW). Selain menyelamati, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Tengah Amir Machmud NS memberikan amanah. Harus menjaga marwah profesi kewartawanan dan organisasi.
“Jangan kotori profesi dan organisasi dengan perilaku-perilaku yang membelakangi kode etik,” pesan Amir, dalam penutupan UKW yang diselenggarakan PWI Jawa Tengah dan PT Semen Gresik (Pabrik Rembang), di Balkondes Ngargogondo The Gade Village, Rabu (16/3).
Amir juga menghadiahi dua judul buku kepada masing-masing wartawan yang mendapat nilai terbaik pada UKW ini. Buku tersebut merupakan karyanya, berjudul Percakapan dengan Candi dan kumpulan puisi Dari Peradaban Gunadarma. Penerima buku tersebut adalah Puput Puspitasari dan Miftahul H Jatiningtyas (jenjang muda), Dian Kurniawan H (madya), Al Komari (utama).
Ketua Komisi Pendidikan PWI Pusat Hendro Basuki mengaku jarang menjumpai UKW dengan tingkat kompeten 100 persen. Ia menitipkan dua hal kepada wartawan yang sudah dinyatakan berkompeten itu. Pertama, wartawan harus selalu memberikan nutrisi kepada masyarakat, melalui pemberitaan yang berimbang dan memenuhi kode etik jurnalistik (KEJ). Kedua ikut aktif menjaga PWI.
Kepala Departemen Komunikasi dan Hukum Gatot Mardiana mengakui, UKW kali ini sangat istimewa dengan kelulusan 100 persen. Ini juga kali kelima pihaknya mendukung kegiatan UKW. “Capaian ini memberikan makna, bahwa wartawan di Jateng sudah memiliki kapasitas, kapabel dalam menjalankan tugas-tugas jurnalistik. Harapan kami, SDM wartawan terus meningkat,” imbuh pria yang juga menjabat sekretaris di perusahaan itu.
Bupati Magelang Zaenal Arifin menutup langsung UKW yang berlangsung 15-16 Maret itu. Ia mengibaratkan wartawan seperti waktu yang bisa mengoneksikan semua kehidupan. Wartawan harus siap kapan saja untuk meliput. “Setelah kompeten, kami ingin wartawan mengabarkan kebenaran dan berita yang berimbang, serta memberi nutrisi bagi masyarakat,” pungkasnya. (put/lis)