MUNGKID, Radar Magelang.Id- Sepuluh desa di Kabupaten Magelang dilanda hujan abu setelah Gunung Merapi memuntahkan awan panas guguran pada Rabu (9/3/2022) pukul 23.18. Muntahan Merapi jarak luncurnya mencapai 5 kilometer.
Berdasarkan pantauan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang hujan abu berdampak pada lahan pertanian warga. Namun situasi masih aman, warga pun belum mengungsi. “Paling banyak pohon cabai, jagung dan buncis,” ujar MHD Muzamil Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magelang.
Sepuluh desa yang terdampak tersebut berada di dua kecamatan yakni Dukun dan Sawangan. Untuk wilayah Kecamatan Dukun meliputi Desa Paten, Sengi, Krinjing, Ngargomulyo, Keningar dan Sewukan. Sementara untuk Kecamatan Sawangan yakni Desa Ketep, Gantang, Jati dan Soronalan.
“Yang di Babadan walau sudah kena hujan air tapi masih tebal. Masih pada nempel-nempel di daun gitu,” ujar Muzamil. Meski begitu, masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa, karena masih aman.
Namun mereka tetap diminta untuk tetap waspada. Kata dia jarak luncuran awan panas guguran tersebut masih aman dari pemukiman warga. Mengingat jarak puncak Gunung Merapi dengan pemukiman warga 7 kilometer. Pihak BPBD Kabupaten Magelang pun memberikan bantuan masker kepada masyarakat yang terdampak hujan abu.
Berdasarkan data dari BPPTKG, hingga Kamis (10/3/2022) pukul 06.00 tercatat 16 kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal kurang lebih 5 kilometer ke arah tenggara yaitu di alur Kali Gendol.
Awan panas guguran menyebabkan hujan abu ke beberapa tempat, terutama di sisi barat laut Gunung Merapi sejauh maksimal 13 kilometer. (man/lis)