24.3 C
Magelang
Sunday, 10 December 2023

Soreng dan Barongsai Tampil Satu Panggung

RADARSEMARANG.ID, Mungkid – Berlatar Gunung Andong, Kelompok Tari Soreng Krido Mudho Utomo menampilkan pentas penuh totalitas di area parkir salah satu vila dan kafe di Kecamatan Ngablak, Selasa (1/2) siang. Membawakan cerita tentang Arya Penangsang.

Usai menampilkan drama dan tarian, beberapa personel menepi. Duduk di tepi karpet merah tempat mereka tampil. Tak selang lama, giliran barongsai hijau dan merah tampil. Pentas kemudian ditutup lagi dengan tarian soreng yang enerjik.

Kolaborasi pentas seni ini diinisiasi Sunsetfalls Gardens & Resort. Laila Purnamasari, sales and marketing vila ini menuturkan, acara tersebut digelar untuk merayakan tahun baru Imlek. Dengan konsep yang berbeda. Pihaknya ingin mengenalkan tari soreng ke masyarakat umum. Terutama kepada para tamu yang berkunjung ke kafe. Mengingat kebanyakan tamu berasal dari kota-kota besar di sekitar Magelang, seperti Semarang,Solo, dan Jogja.

“Karena kesenian Soreng berasal dari Kabupaten Magelang, biar bisa lebih dikenal masyarakat umum,” ujar Laila.

Pentas kolaborasi dua kesenian ini baru dilakukan kali pertama. Pihaknya berencana meneruskan konsep ini. “Nanti ada tari apa saja dari Kabupaten Magelang, akan kami cari tahu lebih dalam lagi agar bisa dikolaborasikan di event-event seperti ini,” tuturnya.

Pihaknya berharap bisa menjalin hubungan erat dengan masyarakat sekitar. Sekaligus memberikan manfaat. Berkolaborasi bersama barongsai, kelompok tari soreng Krido Mudho Utomo mengaku senang. Terlebih setelah vakum hampir dua tahun lantaran pandemi Covid-19.  Gunardi, sesepuh Krido Mudho Utomo, berharap kolaborasi serupa kembali digelar di event selanjutnya.

“Semoga bisa main bareng, latihan bersama agar lebih kompak. Bikin ketukan musik yang lebih menyatu,” tutur Gunardi.

Hal senada diungkapkan Marchel, Ketua Barongsai Sasana Naga Hijau. “Ini pertama kali buat sasana kami,” ungkap Marchel.

Pihaknya tertarik berkolaborasi dengan tari soreng untuk membudayakan seni. Marchel berharap, dengan kolaborasi ini, budaya Indonesia maupun Tionghoa tidak hilang. “Kalau diajak kolab lagi, pasti kami mau,” pungkas Marchel. (rhy/lis)

RADARSEMARANG.ID, Mungkid – Berlatar Gunung Andong, Kelompok Tari Soreng Krido Mudho Utomo menampilkan pentas penuh totalitas di area parkir salah satu vila dan kafe di Kecamatan Ngablak, Selasa (1/2) siang. Membawakan cerita tentang Arya Penangsang.

Usai menampilkan drama dan tarian, beberapa personel menepi. Duduk di tepi karpet merah tempat mereka tampil. Tak selang lama, giliran barongsai hijau dan merah tampil. Pentas kemudian ditutup lagi dengan tarian soreng yang enerjik.

Kolaborasi pentas seni ini diinisiasi Sunsetfalls Gardens & Resort. Laila Purnamasari, sales and marketing vila ini menuturkan, acara tersebut digelar untuk merayakan tahun baru Imlek. Dengan konsep yang berbeda. Pihaknya ingin mengenalkan tari soreng ke masyarakat umum. Terutama kepada para tamu yang berkunjung ke kafe. Mengingat kebanyakan tamu berasal dari kota-kota besar di sekitar Magelang, seperti Semarang,Solo, dan Jogja.

“Karena kesenian Soreng berasal dari Kabupaten Magelang, biar bisa lebih dikenal masyarakat umum,” ujar Laila.

Pentas kolaborasi dua kesenian ini baru dilakukan kali pertama. Pihaknya berencana meneruskan konsep ini. “Nanti ada tari apa saja dari Kabupaten Magelang, akan kami cari tahu lebih dalam lagi agar bisa dikolaborasikan di event-event seperti ini,” tuturnya.

Pihaknya berharap bisa menjalin hubungan erat dengan masyarakat sekitar. Sekaligus memberikan manfaat. Berkolaborasi bersama barongsai, kelompok tari soreng Krido Mudho Utomo mengaku senang. Terlebih setelah vakum hampir dua tahun lantaran pandemi Covid-19.  Gunardi, sesepuh Krido Mudho Utomo, berharap kolaborasi serupa kembali digelar di event selanjutnya.

“Semoga bisa main bareng, latihan bersama agar lebih kompak. Bikin ketukan musik yang lebih menyatu,” tutur Gunardi.

Hal senada diungkapkan Marchel, Ketua Barongsai Sasana Naga Hijau. “Ini pertama kali buat sasana kami,” ungkap Marchel.

Pihaknya tertarik berkolaborasi dengan tari soreng untuk membudayakan seni. Marchel berharap, dengan kolaborasi ini, budaya Indonesia maupun Tionghoa tidak hilang. “Kalau diajak kolab lagi, pasti kami mau,” pungkas Marchel. (rhy/lis)

Artikel Terkait

POPULER

TERBARU

Enable Notifications OK No thanks