RADARMAGELANG.COM, Magelang – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Magelang memastikan kawasan Ngesengan di Jalan Tentara Pelajar Kota Magelang akan ditata lebih baik. Gedung dua lantai yang dibangun nantinya bergaya arsitektur modern dengan sentuhan klasik di bagian atapnya.
Kepala DPUPR Kota Magelang MS Kurniawan mengatakan, konsep bangunan kawasan Ngesengan menyesuaikan nuansa lingkungan di Jalan Tentara Pelajar. Mengambil beberapa aksen kolonial yang diterapkan di pengamanan jembatan area segitiga. Ini juga mengadaptasi beberapa aksen dari tandon air di alun-alun, seperti lekukan yang diterapkan di segitiga fasad utama Ngesengan.
“Kami juga menambahkan aksen kawung untuk tema lokal,” jelas Kurniawan saat dihubungi RADARMAGELANG.COM, Minggu (25/6).
Penempatan aksen itu juga menyesuaikan bentuk dan fungsi bangunan. Tidak hanya selter Ngesengan saja yang dibangun, tapi juga area pedestriannya. Kata Wawan –sapaan akabnya—area pedestrian didesain dengan pola sedemikian rupa yang memberikan kesan luas.
“Bangunan Ngesengan juga menggunakan beberapa standar dari data buku arsitek, Permen Nomor 30 Tahun 2006 tentang aksesibilitas pada bangunan, dan masih banyak yang lainnnya,” jelasnya.
Terkait jumlah selter atau toko di kawasan ini tidak mengalami penambahan. Lantai 2 dibangun 22 kios, dan lantai 1 dibagun 6 kios bengkel. Berdasarkan data survei eksisting ada 24 toko, sedangkan data dari pedagang terinformasi 22 pedagang.
“Sehingga sudah ada penambahan jumlah kios, khususnya untuk bengkel,” imbuhnya.
Adanya perubahan ini, secara luasan ruangan, diakui, memang berkurang dari ukuran sebelumnya. Namun area depan kios tetap bisa dimanfaatkan, sehingga hampir sama dengan luasan sebelumnya. “Kita juga menambahkan fasilitas yang sebelumnya tidak ada, seperti coworking space, ramp, toilet, ruang ME (mekanik elektrikal), dan area parkir,” jelasnya.
Ditambahkan, untuk area parkir dengan konsep terbuka, memudahkan kendaran keluar masuk. Area parkir juga hampir sejajar dengan aspal, namun tetap ada kenaikan level. Tujuannya agar air hujan tetap mengalir ke luar. “Area parkir ini berkapasitas minimal 34 sepeda motor atau bisa sampai 50 motor dengan juru parkir. Kalau untuk mobil bisa menampung sampai 14 mobil tanpa memanfaatkan bahu jalan,” imbuhnya.
Wali Kota Magelang dr Muchamad Nur Aziz menambahkan, kawasan Ngesengan ditata sesuai zamannya. Tidak hanya untuk mempercantik kawasan, tapi juga menata parkir yang selama ini semrawut. “Untuk merapikan parkir, karena selama ini crowded. Yang menempati kiosnya juga sama, tidak berganti,” katanya. (put/aro)