RADARMAGELANG.ID, Magelang – Polres Magelang Kota berencana kembali mencatatkan rekor MURI seperti tahun lalu, dengan menghadirkan penari terbanyak. Untuk tahun ini, tarian Sluku-Sluku Bathok ingin dicatatkan ke Museum Rekor Indonesia Dunia (MURI) dengan jumlah penari terbanyak.
Kapolres Magelang Kota AKBP Yolanda Evalyn Sebayang mengatakan, untuk pencatatan rekor MURI pihaknya akan mendaftarkan 3.000 penari yang akan terlibat dalam pencatatan rekor tersebut. Namun tidak menutup kemungkinan para peserta pencatatan rekor MURI tersebut akan bertambah banyak, karena baru dua hari pembukaan pendaftaran peserta menari sudah tembus 1000 orang lebih yang mendaftar.
“Kami akan mendaftarkan ke Rekor MURI sebanyak 3.000 penari atau sama dengan saat pencatatan Rekor MURI tarian Gugur Gunung seperti tahun lalu,” katanya.
Ia menyampaikan, untuk tarian Gugur Gunung tahun lalu tercatat di rekor muri dengan penari terbanyak yakni 14.245 orang. Dan Yolanda berharap, tahun ini bisa melebihi angka tersebut. Rencananya pencatatan rekor muri akan dilaksanakan pada Minggu (2/7) mndatang.
“Untuk menari ini kita lebih mencatatkan, bukan memecahkan rekor. Dan menurut pihak tim MURI belum ada penari terbanyak yang menari Sluku-Sluku Bathok,” jelasnya.
Untuk menyukseskan kegiatan tersebut, pihaknya juga menggandeng salah satu seniman dari Kabupaten Magelang, yakni Eko Sunyoto. Pimpinan Sanggar Kinara-Kinari Borobudur ini ditunjuk sebagai koreografer tarian tersebut.
Eko Sunyoto mengatakan, dirinya telah menyiapkan koreografi tarian tersebut sejak pertengahan Mei lalu. Selain menyiapkan koreografi, Eko juga telah menyiapkan instrumen musik gamelan yang digunakan untuk mengiringi tarian tersebut.
“Koreografi dan instrumen gamelan tarian telah direkam dalam bentuk video dan nantinya digunakan untuk berlatih para peserta pencatatan rekor tersebut,” kata Eko.
Selain pencatatan rekor MURI dalam memeriahkan HUT ke-77 Bhayangkara, Polres Magelang Kota juga akan menggelar beberapa kegiatan lain. Seperti,Bhayangkara Ekspo selama empat hari 22-25 Juni di kompleks GOR Samapta Kota Magelang. (rfk/aro)
