RADARMAGELANG.COM, Magelang – Gunungan tahu bulat setinggi 2 meter langsung ludes diperebutkan ratusan warga Tidar Campur dan Tidar Sawe, Kota Magelang, Minggu, (21/5/2023). Gunungan palawija dan gunungan jajanan pun ikut menjadi sasaran warga. Grebeg gunungan itu pun menandai kegiatan merti desa yang dihelat tahunan oleh warga setempat.
Puncak acara merti desa adalah pergelaran wayang kulit oleh dalang Ki Triyono Lebda Carita. Sagiyo, sesepuh Kampung Tidar Campur menceritakan, grebeg tahu ini sudah diselenggarakan untuk kali kelima. Selama pandemi Covi-19, grebeg tahu sempat absen tiga tahun. Kali ini diadakan lebih besar. Digabungkan dengan kegiatan festival budaya, dan pameran UMKM warga setempat. Grebeg tahu ini bertujuan untuk mengumpulkan warga dan menjadi ikon kampung sebagai sentra perajin tahu.
“Di kampung Tidar Campur ini ada sekitar 36 perajin tahu, kalau di Tidar Sawe lebih ke budidaya tanaman hias,” jelasnya.
Sebelum gunungan itu digrebeg, para warga melakukan prosesi upacara adat menggunakan baju khas daerah. Selanjutnya berjalan mengarak gunungan, mengelilingi kampung. Selanjutnya, gunungan itu digrebeg di lapangan kampung setempat.
Ketua LPM Kelurahan Tidar Selatan Haryadi menjelaskan, kegiatan ini bertepatan dengan pelaksanaan Bulan Bhakti Gotong Royong (BBGRM) Kelurahan Tidar Selatan. Sekaligus untuk memeringati Hari Kebangkitan Nasional. “Kegiatan ini sekaligus menandai kebangkitan ekonomi dan kebangkitan UMKM bagi warga Tidar Campur dan Tidar Sawe,” jelasnya.
Karena itu, diselenggarakan Tidar Selatan Expo. Ada 50-an stan multi produk yang menjual aneka produk unggulan UMKM. Mulai dari makanan, minuman, kerajinan, busana, sampai produk-produk ramah lingkungan hasil daur ulang sampah. “Selain berjualan, peserta stan juga kami lombakan tapi tidak untuk memperebutkan juara utama, tapi kategorinya lain,” jelasnya.
Kategori yang dimaksud adalah UMKM terunik, terlaris, teramai, terlegal, terindah. Yang paling unik, UMKM yang sepi pembeli tetap diberi hadiah. Tujuannya sebagai pemantik semangat untuk terus berusaha. “Kita beri hadiah sebagai obat hati, mudah-mudahan hadiahnya bisa membantu,” imbuhnya.
Ketua Panitia Acara Merti Desa dan Festival Budaya Hendra Kurniawan menyebutkan, kegiatan ini sangat positif menumbuhkan semangat anak-anak muda berbuat untuk kampungnya. Melalui kegiatan ini diharapkan para generasi muda makin kompak dalam memajukan kampung dan melestarikan budaya lokal. (put/lis