RADARMAGELANG.COM, Magelang – Ratusan mahasiswa Universitas Tidar (Untidar) dan puluhan perwakilan buruh Kota Magelang gelar aksi damai. Aksi itu untuk memperingati hari buruh sedunia atau May Day 2023 di Alun-alun Kota Magelang, Senin (1/5). Selain aksi teatrikal, mereka menyuarakan lima tuntutan kepada pemerintah.
Aksi di depan tulisan Magelang dimulai pukul 13.00 hingga pukul 16.30. Di bawah gerimis, mereka menyuarakan tuntutan. Seperti, cabut UU Cipta Kerja Nomor 6 Tahun 2023, benahi UU Cipta Kerja Nomor 11 Tahun 2020, mendukung keputusan MK inkonstitusional bersyarat ciptaker 2020. Kemudian mendukung upaya pengujian UU Cipta Kerja dan melibatkan rakyat secara bermakna dalam pembuatan undang-undang.
Mereka juga membawa tulisan isinya mempertanyakan kinerja DPR dan pemerintah pusat. “Kami datang menyampaikan aspirasi ini, agar mereka sebagai instansi yang mempunyai kewenangan membela dan menjembatani hak-hak buruh yang runyam akibat UU Omnibus Law,” jelas Wildan.
Menurut Wildan, hal ini terkait dengan keberlangsungan hidup orang banyak. Banyak hal buruh yang tidak terealisasi. Dikatakannya, aksi ini diikuti oleh peserta aksi kurang lebih 150 mahasiswa dan beberapa perwakilan dari buruh. “Untuk aksi kali ini, kita fokuskan di pusat Kota Magelang (Alun-alun Kota Magelang) saja dan tidak ada long march ke Gedung DPRD Kota Magelang,” ucapnya.
Sementara itu, dalam membantu pengamanan aksi damai May Day 2023, Polres Magelang Kota mengerahkan 325 personel dan di-backup anggota Brimob Polres Boyolali serta Polres Purworejo. Kapolres Magelang Kota AKBP Yolanda Evalyn Sebayang mengapresiasi aksi damai yang dilakukan oleh mahasiswa Untidar. (rfk/lis)