21.1 C
Magelang
Tuesday, 12 December 2023

Korban Dukun Pengganda Uang Sempat Misscall Kakak Sebelum Menghilang

RADARMAGELANG.COM, Magelang – Jenasah ibu-anak, korban dukun pengganda uang dari Banjarnegara, kemarin (11/4) dimakamkan. Theresia Dewi, 47, dan Okta Ali Abrianto, 31, dimakamkan di TPU Giriloyo dengan liang lahat bersebelahan. Kedua korban kekejaman Slamet Tohari alias Mbah Slamet ini, tiba di kediaman rumah kakak Theresia, Yusuf Edi Gunawan, di Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang pukul 11.04.

“Berangkat dari Banjarnegara jam 09.15, dan langsung dibawa ke sini,” jelas Yusuf yang ikut serta melakukan penjemputan ke Banjarnegara.

Tangis keluarga pecah begitu jenasah datang. Mereka tidak kuasa menahan sedih. Jenazah tetap berada di dalam ambulans, sementara para pelayat memberikan penghormatan terakhir di sekeliling ambulans.

Jenazah berada di rumah duka hanya 15 menit. Setelah sambutan Camat Mertoyudan Daryoko Umar Singgih, jenazah diberangkatkan ke makam.

Kakak kandung Theresia, Budi Irianto, 58, mengaku terakhir kontak dengan adiknya pada November 2021. Saat itu, dia sempat video call dan Theresia menyebutkan posisi berada di Banyumas.

“Kronologisnya pada tanggal 21 November 2021. Itu saya (kontak) adik saya terakhir. Itu video call, saya tanya posisi di mana, dia bilang di Banyumas. Terus besoknya mau pulang,” jelas Budi kepada wartawan di lokasi pemakaman, Selasa (11/4).

Momen video call tersebut dilakukan pada pukul 23.30. Keesokan harinya (22/11/2022) pukul 02.00 dini hari, adiknya missed call. Dia menyebut adiknya terbilang mapan secara ekonomi. Menurutnya, bujukan ke dukun pengganda uang Banjarnegara itu berasal dari temannya.

“Saya berharap pelaku mendapatkan hukuman yang seberat-beratnya. Karena korbannya belasan orang,” ujarnya. (rfk/lis)

 

RADARMAGELANG.COM, Magelang – Jenasah ibu-anak, korban dukun pengganda uang dari Banjarnegara, kemarin (11/4) dimakamkan. Theresia Dewi, 47, dan Okta Ali Abrianto, 31, dimakamkan di TPU Giriloyo dengan liang lahat bersebelahan. Kedua korban kekejaman Slamet Tohari alias Mbah Slamet ini, tiba di kediaman rumah kakak Theresia, Yusuf Edi Gunawan, di Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang pukul 11.04.

“Berangkat dari Banjarnegara jam 09.15, dan langsung dibawa ke sini,” jelas Yusuf yang ikut serta melakukan penjemputan ke Banjarnegara.

Tangis keluarga pecah begitu jenasah datang. Mereka tidak kuasa menahan sedih. Jenazah tetap berada di dalam ambulans, sementara para pelayat memberikan penghormatan terakhir di sekeliling ambulans.

Jenazah berada di rumah duka hanya 15 menit. Setelah sambutan Camat Mertoyudan Daryoko Umar Singgih, jenazah diberangkatkan ke makam.

Kakak kandung Theresia, Budi Irianto, 58, mengaku terakhir kontak dengan adiknya pada November 2021. Saat itu, dia sempat video call dan Theresia menyebutkan posisi berada di Banyumas.

“Kronologisnya pada tanggal 21 November 2021. Itu saya (kontak) adik saya terakhir. Itu video call, saya tanya posisi di mana, dia bilang di Banyumas. Terus besoknya mau pulang,” jelas Budi kepada wartawan di lokasi pemakaman, Selasa (11/4).

Momen video call tersebut dilakukan pada pukul 23.30. Keesokan harinya (22/11/2022) pukul 02.00 dini hari, adiknya missed call. Dia menyebut adiknya terbilang mapan secara ekonomi. Menurutnya, bujukan ke dukun pengganda uang Banjarnegara itu berasal dari temannya.

“Saya berharap pelaku mendapatkan hukuman yang seberat-beratnya. Karena korbannya belasan orang,” ujarnya. (rfk/lis)

 

Artikel Terkait

POPULER

TERBARU

Enable Notifications OK No thanks