21.7 C
Magelang
Tuesday, 12 December 2023

Perang Sarung Berujung Ricuh

RADARMAGELANG.COM Magelang – Hari pertama Ramadan 1444 Hijriah di Kota Magelang, diwarnai kericuhan. Sekelompok remaja nyaris terlibat tawuran di kawasan taman Jalan Ikhlas, Kelurahan Magersari, Kota Magelang.

Kericuhan berawal dari perang sarung yang dilakukan anak-anak menjelang sahur pukul 02.30 dini hari, Kamis (23/3). Beredar di media sosial, sebuah video yang memperlihatkan perang sarung yang berujung keributan. Dimulai dari aksi saling ejek dan lempar barang antarremaja yang berasal dari dua kampung berbeda.

Camat Magelang Selatan, Catur Adi Subagio membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan, pelaku merupakan anak-anak di sekitar daerah tersebut.

“Info yang saya dapat, awal mula bisa berujung ke tawuran, karena adanya provokasi saat perang sarung. Namun, tidak ada kontak fisik yang berakibat pada anarkis,” jelasnya kepada wartawan saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (23/3).

Untuk penanganan saat ini sudah dilakukan mediasi antarkedua belah pihak. Menurutnya sudah ada instruksi dari Kapolsek Magelang Selatan, untuk mediasi dengan para tokoh masyarakat dan ketua RW.

Setelah mendapatkan penjelasan, para tokoh masyarakat dan RW di wilayah tersebut, berjanji akan melakukan pengendalian. “Tanpa perlu membawa anak-anak yang terlibat peristiwa tadi malam ke Polsek Magelang Selatan. Karena akan dilakukan pembinaan pada orang tua masing-masing,” ujarnya. (rfk/lis)

 

RADARMAGELANG.COM Magelang – Hari pertama Ramadan 1444 Hijriah di Kota Magelang, diwarnai kericuhan. Sekelompok remaja nyaris terlibat tawuran di kawasan taman Jalan Ikhlas, Kelurahan Magersari, Kota Magelang.

Kericuhan berawal dari perang sarung yang dilakukan anak-anak menjelang sahur pukul 02.30 dini hari, Kamis (23/3). Beredar di media sosial, sebuah video yang memperlihatkan perang sarung yang berujung keributan. Dimulai dari aksi saling ejek dan lempar barang antarremaja yang berasal dari dua kampung berbeda.

Camat Magelang Selatan, Catur Adi Subagio membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan, pelaku merupakan anak-anak di sekitar daerah tersebut.

“Info yang saya dapat, awal mula bisa berujung ke tawuran, karena adanya provokasi saat perang sarung. Namun, tidak ada kontak fisik yang berakibat pada anarkis,” jelasnya kepada wartawan saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (23/3).

Untuk penanganan saat ini sudah dilakukan mediasi antarkedua belah pihak. Menurutnya sudah ada instruksi dari Kapolsek Magelang Selatan, untuk mediasi dengan para tokoh masyarakat dan ketua RW.

Setelah mendapatkan penjelasan, para tokoh masyarakat dan RW di wilayah tersebut, berjanji akan melakukan pengendalian. “Tanpa perlu membawa anak-anak yang terlibat peristiwa tadi malam ke Polsek Magelang Selatan. Karena akan dilakukan pembinaan pada orang tua masing-masing,” ujarnya. (rfk/lis)

 

Artikel Terkait

POPULER

TERBARU

Enable Notifications OK No thanks