21.7 C
Magelang
Tuesday, 12 December 2023

Meraih Kota Magelang Sebagai Rumah Bersama

RADARMAGELANG.COM,  Magelang – Ribuan pelajar dan warga antusias mengikuti Pawai Kota Magelang Rumah Bersama dan Tarhib Ramadan yang terpusat di alun-alun, Selasa (21/3). Mereka membawa atribut penuh warna yang menambah kemeriahan suasana. Pawai ini juga dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan, dan diikuti oleh lintas agama.

Pawai diawali dengan doa bersama. Lalu pembacaan deklarasi dan komitmen mewujudkan Kota Magelang sebagai rumah bersama. Selanjutnya, dibunyikan terompet oleh pasukan drumband Genderang Suling Canka Lokananta sebagai penanda dimulainya pawai. Taruna Akmil dengan gagah berjalan sambil memainkan alat musik sepanjang jalan.

Di belakang barisan drumband, dua barongsai dari TITD Liong Hok Bio tampil atraktif. Sesekali para barongsai itu mendatangi dan menggoda penonton.

Wali Kota Magelang dr Muchamad Nur Aziz mengatakan, kegiatan ini adalah upaya Pemkot Magelang dalam menjaga kondusivitas kota. Serta menghapus stigma masyarakat mayoritas dan minoritas. Ia ingin, sifat tepo seliro atau tenggang rasa membudaya di kalangan masyarakatnya. Sehingga terwujud kota yang nyaman, aman, masyarakat rukun.

Sementara itu, Pendeta Jarwi mengakui, pawai ini bermanfaat untuk memupuk rasa kebersamaan antarwarga, antaragama. Membangun toleransi di kota yang majemuk ini. Apalagi Kota Magelang dinobatkan sebagai kota toleran nomor 6 se-Indonesia, ia yakin pawai ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat secara luas.

Peserta pawai yang juga guru SMP Negeri 3 Kota Magelang, Budi, mengatakan bahwa pawai ini sangat menarik. Karena peserta yang mengikuti dari lintas agama. (put/lis)

RADARMAGELANG.COM,  Magelang – Ribuan pelajar dan warga antusias mengikuti Pawai Kota Magelang Rumah Bersama dan Tarhib Ramadan yang terpusat di alun-alun, Selasa (21/3). Mereka membawa atribut penuh warna yang menambah kemeriahan suasana. Pawai ini juga dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan, dan diikuti oleh lintas agama.

Pawai diawali dengan doa bersama. Lalu pembacaan deklarasi dan komitmen mewujudkan Kota Magelang sebagai rumah bersama. Selanjutnya, dibunyikan terompet oleh pasukan drumband Genderang Suling Canka Lokananta sebagai penanda dimulainya pawai. Taruna Akmil dengan gagah berjalan sambil memainkan alat musik sepanjang jalan.

Di belakang barisan drumband, dua barongsai dari TITD Liong Hok Bio tampil atraktif. Sesekali para barongsai itu mendatangi dan menggoda penonton.

Wali Kota Magelang dr Muchamad Nur Aziz mengatakan, kegiatan ini adalah upaya Pemkot Magelang dalam menjaga kondusivitas kota. Serta menghapus stigma masyarakat mayoritas dan minoritas. Ia ingin, sifat tepo seliro atau tenggang rasa membudaya di kalangan masyarakatnya. Sehingga terwujud kota yang nyaman, aman, masyarakat rukun.

Sementara itu, Pendeta Jarwi mengakui, pawai ini bermanfaat untuk memupuk rasa kebersamaan antarwarga, antaragama. Membangun toleransi di kota yang majemuk ini. Apalagi Kota Magelang dinobatkan sebagai kota toleran nomor 6 se-Indonesia, ia yakin pawai ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat secara luas.

Peserta pawai yang juga guru SMP Negeri 3 Kota Magelang, Budi, mengatakan bahwa pawai ini sangat menarik. Karena peserta yang mengikuti dari lintas agama. (put/lis)

Artikel Terkait

POPULER

TERBARU

Enable Notifications OK No thanks