RADARMAGELANG.ID, Magelang – Program Rodanya Mas Bagia menurut Camat Magelang Tengah Rumiyati sangat bermanfaat untuk masyarakat. Terutama pelibatan masyarakat dalam hal perencanaan. Masyarakat mengidentifikasi kebutuhannya, kemudian merencanakan dengan alokasi anggaran Rp 30 juta per tahun. “Mereka menyusun perencanaan kegiatan itu berdasarkan lingkup masyarakat. Jadi tidak ada intervensi dari pemerintah. Kami hanya menyediakan regulasi berupa batasan kriteria apa saja yang bisa dilakukan dan yang tidak boleh. Sepanjang batasan kriteria yang ada, mereka bisa mengusulkan dan membelanjakan dana itu,”ujarnya.
Dikatakan program istimewa. Karena benar-benar bottom up planning. Perencanaan dimulai dari tingkat warga. Berdasarkan rembug masyarakat. Pemerintah meyakini, kemajuan kota itu dari bawah (masyarakat). “Mereka memiliki kekuatan. Timbulnya juga akan sampai ke atas. Bukan hanya baik di atas permukaan, tapi bawahnya kurang. Program ini mengidentifikasi dan menjawab seperti apa keinginan dan kebutuhan masyarakat.” (put/lis)
RADARMAGELANG.ID, Magelang – Program Rodanya Mas Bagia menurut Camat Magelang Tengah Rumiyati sangat bermanfaat untuk masyarakat. Terutama pelibatan masyarakat dalam hal perencanaan. Masyarakat mengidentifikasi kebutuhannya, kemudian merencanakan dengan alokasi anggaran Rp 30 juta per tahun. “Mereka menyusun perencanaan kegiatan itu berdasarkan lingkup masyarakat. Jadi tidak ada intervensi dari pemerintah. Kami hanya menyediakan regulasi berupa batasan kriteria apa saja yang bisa dilakukan dan yang tidak boleh. Sepanjang batasan kriteria yang ada, mereka bisa mengusulkan dan membelanjakan dana itu,”ujarnya.
Dikatakan program istimewa. Karena benar-benar bottom up planning. Perencanaan dimulai dari tingkat warga. Berdasarkan rembug masyarakat. Pemerintah meyakini, kemajuan kota itu dari bawah (masyarakat). “Mereka memiliki kekuatan. Timbulnya juga akan sampai ke atas. Bukan hanya baik di atas permukaan, tapi bawahnya kurang. Program ini mengidentifikasi dan menjawab seperti apa keinginan dan kebutuhan masyarakat.” (put/lis)
