21.1 C
Magelang
Tuesday, 12 December 2023

Merapi Lontarkan Awan Panas 1,5 Kilometer

RADARMAGELANG.COM, Mungkid – Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas guguran pada Rabu (8/2). Durasi awan panas guguran mencapai 130 detik. Sementara jarak luncur 1,5 kilometer ke arah Kali Boyong (barat daya).

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso menyatakan, peristiwa itu terjadi pada pukul 07.10. Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 52 milimeter. “Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya,” ujarnya.

Hingga saat ini, lanjutnya, BPPTKG masih menetapkan aktivitas Gunung Merapi pada status Siaga sejak 5 November 2020. Potensi bahaya juga meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer. Selain itu, Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh maksimal 7 km. Sementara, pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Ia menambahkan, bila terjadi letusan eksplosif, lontaran material dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. Sehingga masyarakat harus menghindari area bahaya. Selain itu perlu mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dan bahaya lahar saat hujan di sekitar Merapi. “Sampai saat ini info dampak hujan abu terjadi di wilayah Desa Sangup, Kecamatan Musuk dan Desa Mriyan, Kecamatan Tamansari Kabupaten Boyolali,” tandasnya.

Terakhir kali erupsi Gunung Merapi pada Jumat (30/12/2022). Durasinya lebih lama 213.3 detik namun jarak luncur lebih pendek yakni 900 meter ke arah barat (Kali Putih). (mia/lis)

 

RADARMAGELANG.COM, Mungkid – Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas guguran pada Rabu (8/2). Durasi awan panas guguran mencapai 130 detik. Sementara jarak luncur 1,5 kilometer ke arah Kali Boyong (barat daya).

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso menyatakan, peristiwa itu terjadi pada pukul 07.10. Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 52 milimeter. “Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya,” ujarnya.

Hingga saat ini, lanjutnya, BPPTKG masih menetapkan aktivitas Gunung Merapi pada status Siaga sejak 5 November 2020. Potensi bahaya juga meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer. Selain itu, Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh maksimal 7 km. Sementara, pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Ia menambahkan, bila terjadi letusan eksplosif, lontaran material dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. Sehingga masyarakat harus menghindari area bahaya. Selain itu perlu mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dan bahaya lahar saat hujan di sekitar Merapi. “Sampai saat ini info dampak hujan abu terjadi di wilayah Desa Sangup, Kecamatan Musuk dan Desa Mriyan, Kecamatan Tamansari Kabupaten Boyolali,” tandasnya.

Terakhir kali erupsi Gunung Merapi pada Jumat (30/12/2022). Durasinya lebih lama 213.3 detik namun jarak luncur lebih pendek yakni 900 meter ke arah barat (Kali Putih). (mia/lis)

 

Artikel Terkait

POPULER

TERBARU

Enable Notifications OK No thanks