RADARMAGELANG.COM, Magelang – Realisasi pendapatan asli daerah (PAD) Kota Magelang naik 350,21 persen dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini. Dari Rp 107,73 miliar pada 2013 menjadi Rp 377,31 miliar sampai akhir Desember 2022. Salah satu komponen penyumbang PAD terbesar adalah dari pajak bumi bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2).
Wakil Wali Kota Magelang M Mansyur mengungkapkan, kenaikan PAD itu jadi bukti keseriusan dalam mengelola dan menjaga kesinambungan fiskal daerah. Upaya optimalisasi pendapatan daerah, khususnya PAD bahkan diakui menjadi contoh bagi daerah-daerah lain. “Ini jadi kebanggaan,” tutur Mansyur, di Pendopo Pengabdian, Jumat, (27/1).
Capaian PAD juga tidak lepas dari peran masyarakat. Meskipun tahun lalu dalam kondisi sulit, warga tetap menjadi wajib pajak yang taat. Terbukti dari realisasi PBB-P2 sebesar Rp 6,88 miliar atau naik 105,91 persen dari target Rp 6,5 miliar.
“Tingkatkan kreativitas, inovasi, sinergitas, dan kualitas pelayanan PBB-P2 dengan sistem online, agar penerimaannya lebih optimal,” pesannya kepada pihak terkait.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Magelang Susilowati menjelaskan, SPPT-P2 secara simbolis diserahkan kepada camat, lurah, dan wajib pajak kolektif. Guna mempercepat proses distribusi. Serta meningkatkan kesadaran masyarakat membayar pajak tepat waktu.
Tahun ini target PBB-P2 sebesar Rp 6,5 miliar. Adapun pokok ketetapannya Rp 7,51 miliar. SPPT yang diterbitkan 37.745 lembar. Dirinya juga menambahkan, SPPT 2023 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena dilengkapi dengan tunggakan pajak pada lima tahun sebelumnya. Dengan demikian, wajib pajak yang menunggak pajak dapat mengetahui besaran kewajiban yang harus diselesaikan. (mg8/put/lis)