24.3 C
Magelang
Sunday, 10 December 2023

Gandeng Investor Tata Kawasan Soekarno-Hatta

RADARMAGELANG.ID, Magelang – Pembebasan tanah warga Kota Magelang yang terdampak pembangunan exit tol  Jogjakarta-Bawen sudah 70 persen. Sebanyak 30 persennya masih dalam proses. Jadwal pelaksanaan pembangunan tol, akhir 2024 ditargetkan selesai.

Sekda Kota Magelang Joko Budiyono mengatakan dua kelurahan yang terdampak tol tidak ada yang mengajukan keberatan. Yakni Kelurahan Tidar Utara dan Kelurahan Rejowinangun Utara.

“Aset Pemkot Magelang juga tidak ada yang kena. Seumpamanya iya, nggak ada ganti rugi. Karena pemerintah dengan pemerintah, aturannya begitu,” jelas Joko.

Menurut dia, masyarakat telah menyadari dampak positif dari exit tol di dekat Terminal Tipe A Tidar Kota Magelang atau seberang Vihara Guna Dharma.  Pemkot Magelang juga telah berupaya menghidupkan wilayah tersebut.  Sehingga tidak terkesan hanya dilewati. “Dampaknya ada dua, berkembang lebih baik, atau lebih jelek,” sebutnya.

Lanjut Joko, kawasan Soekarno-Hatta menjadi kawasan strategis yang ditawarkan kepada investor. Luas lahan yang ditawarkan 30.000 meter persegi. kawasan ini bisa dikembangkan untuk kegiatan usaha dan area bisnis seperti industri kuliner, agen penjualan tiket, coffee shop, desa wisata, homestay, dan lain-lain. “Kawasan Soekarno Hatta akan menjadi mukanya Kota Magelang,” ungkapnya.

Karena itu, pihaknya menggandeng investor untuk menata kawasan Soekarno Hatta menjadi lebih menarik. Ia berkomitmen akan mempermudah investasi.

Sementara terkait pembangunan flyover Canguk, beberapa aset Pemkot Magelang terdampak. Di antaranya utilitas pipa PDAM Kota Magelang, SMP Negeri 10 Kota Magelang. Biaya pembangunan flyover Canguk dari pemerintah pusat. Pemkot Magelang tidak mengeluarkan.

“Semua anggaran dari pusat. Pemkot serupiah pun nggak keluar. Itu (flyover, Red) dari Bank Dunia, kalau tol dari APBN,” pungkasnya. Saat ini pembebasan tanah untuk pembangunan flyover Canguk sudah 95 persen. (put/lis)

 

 

 

RADARMAGELANG.ID, Magelang – Pembebasan tanah warga Kota Magelang yang terdampak pembangunan exit tol  Jogjakarta-Bawen sudah 70 persen. Sebanyak 30 persennya masih dalam proses. Jadwal pelaksanaan pembangunan tol, akhir 2024 ditargetkan selesai.

Sekda Kota Magelang Joko Budiyono mengatakan dua kelurahan yang terdampak tol tidak ada yang mengajukan keberatan. Yakni Kelurahan Tidar Utara dan Kelurahan Rejowinangun Utara.

“Aset Pemkot Magelang juga tidak ada yang kena. Seumpamanya iya, nggak ada ganti rugi. Karena pemerintah dengan pemerintah, aturannya begitu,” jelas Joko.

Menurut dia, masyarakat telah menyadari dampak positif dari exit tol di dekat Terminal Tipe A Tidar Kota Magelang atau seberang Vihara Guna Dharma.  Pemkot Magelang juga telah berupaya menghidupkan wilayah tersebut.  Sehingga tidak terkesan hanya dilewati. “Dampaknya ada dua, berkembang lebih baik, atau lebih jelek,” sebutnya.

Lanjut Joko, kawasan Soekarno-Hatta menjadi kawasan strategis yang ditawarkan kepada investor. Luas lahan yang ditawarkan 30.000 meter persegi. kawasan ini bisa dikembangkan untuk kegiatan usaha dan area bisnis seperti industri kuliner, agen penjualan tiket, coffee shop, desa wisata, homestay, dan lain-lain. “Kawasan Soekarno Hatta akan menjadi mukanya Kota Magelang,” ungkapnya.

Karena itu, pihaknya menggandeng investor untuk menata kawasan Soekarno Hatta menjadi lebih menarik. Ia berkomitmen akan mempermudah investasi.

Sementara terkait pembangunan flyover Canguk, beberapa aset Pemkot Magelang terdampak. Di antaranya utilitas pipa PDAM Kota Magelang, SMP Negeri 10 Kota Magelang. Biaya pembangunan flyover Canguk dari pemerintah pusat. Pemkot Magelang tidak mengeluarkan.

“Semua anggaran dari pusat. Pemkot serupiah pun nggak keluar. Itu (flyover, Red) dari Bank Dunia, kalau tol dari APBN,” pungkasnya. Saat ini pembebasan tanah untuk pembangunan flyover Canguk sudah 95 persen. (put/lis)

 

 

 

Artikel Terkait

POPULER

TERBARU

Enable Notifications OK No thanks