RADARMAGELANG.COM, Magelang – Pemkot Magelang akan melibatkan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam tiap event yang dihelat. Pelibatan ini untuk pemberdayaan dan membangkitkan penjualan yang sempat melesu dua tahun akibat pandemi Covid-19.
Wali Kota Magelang dr Muchamad Nur Aziz mengatakan, event terdekat yang bisa diikuti UMKM adalah perayaan Natal bersama, yang akan diikuti ribuan jemaat, 13 Januari. “Kita siapkan untuk tempat dagangnya,” kata Wali Kota Dokter Aziz dalam acara Ngopi Bareng Wali Kota, di Pendopo Pengabdian, Selasa, (10/1).
Ia memastikan tidak ada retribusi untuk acara itu. Sebagai bentuk edukasi, pedagang hanya akan ditarik uang kebersihan Rp 2.000. Kemudian dalam perayaan Imlek, UMKM juga akan diajak untuk mengisi stan di Festival Pecinan.
Saat ini pula, Pemkot Magelang telah memiliki IKM Center di kawasan Lembah Tidar, Kelurahan Magersari. Tempat ini akan menjadi rumah bagi UMKM, dengan menonjolkan produk-produk makanan dan kerajinan khas Kota Magelang.
Menurutnya, penyediaan tempat ini juga dalam rangka penataan UMKM. Saat ini, pedagang yang berjualan di trotoar-trotoar pun sudah ditertibkan. Upaya lainnya dengan membuka shelter baru yang bisa digunakan secara gratis.
“Untuk para pedagang yang belum mendapatkan tempat berjualan, kita berikan alternatif lain. Yaitu membawa pulang kembali peralatan dagangnya. Jadi trotoar tetap bersih,” imbuhnya.
Pedagang, Muhammad Mahmud, 52, mengakui banyak UMKM yang kesulitan berjualan di kotanya sendiri. Terutama untuk mendapat akses tempat yang legal. “Saya harapkan pada saat Lebaran ataupun saat ada event, UMKM lokal boleh bergabung lagi seperti dulu di alun-alun,” ungkapnya.
Senada, diungkapkan Enny Susilawati. Pedagang makanan olahan ayam ini menyambut baik niat pemkot, melibatkan UMKM. Kebijakan itu menjadi angin segar, mengingat sudah cukup lama ia merasakan penurunan omzet. (mg8/put/lis)