24.3 C
Magelang
Sunday, 10 December 2023

Terima Bantuan 1500 Eksemplar Buku

RADARMAGELANG.COM, Magelang – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kota Magelang melakukan pendekatan layanan perpustakaan sebagai pusat pembelajaran dan berkegiatan bagi masyarakat pengguna perpustakaan. Disperpusip ikut melaksanakan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial (TPBIS).

Kepala Disperpusip Kota Magelang Arif Barata Sakti menjelaskan, praktik transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial adalah memperbanyak pembelajaran-pembelajaran praktik langsung. Bukan sebatas kegiatan pelatihan yang jumlah pesertanya dibatasi kuota. Pembelajaran praktik itu referensinya dari buku-buku yang ada di perpustakaan.

“Misalnya dari buku cara membuat hantaran, nanti dari perpustakaan akan menyampaikan dan masyarakat bisa praktik di situ,” ujarnya.

Menurut Arif, kegiatan pembelajaran tidak terbatas dilaksanakan secara offline, namun juga bisa streaming. Sehingga semakin banyak masyarakat yang dapat mengakses dan mendapatkan informasi.

Arif berpendapat, pengelolaan perpustakaan saat ini harus menggunakan pendekatan teknologi. Digitalisasi menjadi penting, agar perpustakaan tidak ketinggalan zaman.

Baru-baru ini, pihaknya mendapat bantuan buku 1.500 eksemplar, dengan 750 judul buku. “Bantuan buku ini diberikan kepada kita, karena Kota Magelang menerapkan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial,” imbuhnya.

Atas hal itu juga, Disperpusip Kota Magelang juga mendapatkan mendapat penghargaan sebagai Perpustakaan Kabupaten/Kota Terbaik dalam implementasi program implementasi transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial tingkat nasional tahun 2022. Penghargaan dari Perpusnas itu diberikan pada acara peer learning meeting (PLM) tingkat nasional. (put/lis)

 

RADARMAGELANG.COM, Magelang – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kota Magelang melakukan pendekatan layanan perpustakaan sebagai pusat pembelajaran dan berkegiatan bagi masyarakat pengguna perpustakaan. Disperpusip ikut melaksanakan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial (TPBIS).

Kepala Disperpusip Kota Magelang Arif Barata Sakti menjelaskan, praktik transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial adalah memperbanyak pembelajaran-pembelajaran praktik langsung. Bukan sebatas kegiatan pelatihan yang jumlah pesertanya dibatasi kuota. Pembelajaran praktik itu referensinya dari buku-buku yang ada di perpustakaan.

“Misalnya dari buku cara membuat hantaran, nanti dari perpustakaan akan menyampaikan dan masyarakat bisa praktik di situ,” ujarnya.

Menurut Arif, kegiatan pembelajaran tidak terbatas dilaksanakan secara offline, namun juga bisa streaming. Sehingga semakin banyak masyarakat yang dapat mengakses dan mendapatkan informasi.

Arif berpendapat, pengelolaan perpustakaan saat ini harus menggunakan pendekatan teknologi. Digitalisasi menjadi penting, agar perpustakaan tidak ketinggalan zaman.

Baru-baru ini, pihaknya mendapat bantuan buku 1.500 eksemplar, dengan 750 judul buku. “Bantuan buku ini diberikan kepada kita, karena Kota Magelang menerapkan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial,” imbuhnya.

Atas hal itu juga, Disperpusip Kota Magelang juga mendapatkan mendapat penghargaan sebagai Perpustakaan Kabupaten/Kota Terbaik dalam implementasi program implementasi transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial tingkat nasional tahun 2022. Penghargaan dari Perpusnas itu diberikan pada acara peer learning meeting (PLM) tingkat nasional. (put/lis)

 

Artikel Terkait

POPULER

TERBARU

Enable Notifications OK No thanks