MAGELANG, Radar Magelang.Id – Senopati Jurnalistik (Patinalis) SMA Negeri 4 Magelang menggelar workshop jurnalistik bertema “Perempuan Bisa Berkarya”. Kegiatan yang digelar Senin (25/4) untuk menyemarakkan Hari Kartini.
Acara diikuti puluhan anggota tim jurnalistik SMAN 4 Magelang dan disiarkan via Zoom Meeting. Peserta workshop mengenakan pakaian adat. Kepala SMAN 4 Magelang, Sri Narti mengapresiasi kegiatan ini. Walaupun pandemi dan juga bulan puasa, tetap bisa berkarya dengan menyelenggarakan workshop.
“Diharapkan dengan latihan ini kalian berubah. Menjadi tahu; learning to know, belajar berbuat; learning to do, dan juga kalian akan menjadi; learning to be, berubah menjadi hal positif, dan terakhir adalah learning together. Belajar bersama-sama dengan tim,”ujarnya ketika memberikan sambutan pembukaan di ruang teater.
Sri Narti juga menyampaikan pentingnya jurnalistik. Bahwa tulisan kita bisa sampai ke manapun, bahkan dunia. Sementara itu, pembina Patinalis Kusmaji berpesan agar siswa lebih mandiri sebagai bekal untuk melanjutkan jenjang perguruan tinggi. “Saya di sini hanya sebagai pembina, yang menjalankan dan mempertahankan, ya kalian sendiri,”tandasnya.
Ketua panitia Mikha Darren berterima kasih pada kawan-kawannya sehingga kegiatan bisa digelar. Workshop dengan narasumber Lis Retno Wibowo dari RADARMAGELANG.COM ini berlangsung semarak sesi tanya jawab. Siswa sangat antusias menanyakan soal emansipasi dan kesetaraan gender. ”Perempuan dan laki-laki bisa berkarya bersama. Berekspresi sesuai potensi diri. Hapus stigma dengan prestasi,”ujar Lis.(mg1/lis)
MAGELANG, Radar Magelang.Id – Senopati Jurnalistik (Patinalis) SMA Negeri 4 Magelang menggelar workshop jurnalistik bertema “Perempuan Bisa Berkarya”. Kegiatan yang digelar Senin (25/4) untuk menyemarakkan Hari Kartini.
Acara diikuti puluhan anggota tim jurnalistik SMAN 4 Magelang dan disiarkan via Zoom Meeting. Peserta workshop mengenakan pakaian adat. Kepala SMAN 4 Magelang, Sri Narti mengapresiasi kegiatan ini. Walaupun pandemi dan juga bulan puasa, tetap bisa berkarya dengan menyelenggarakan workshop.
“Diharapkan dengan latihan ini kalian berubah. Menjadi tahu; learning to know, belajar berbuat; learning to do, dan juga kalian akan menjadi; learning to be, berubah menjadi hal positif, dan terakhir adalah learning together. Belajar bersama-sama dengan tim,”ujarnya ketika memberikan sambutan pembukaan di ruang teater.
Sri Narti juga menyampaikan pentingnya jurnalistik. Bahwa tulisan kita bisa sampai ke manapun, bahkan dunia. Sementara itu, pembina Patinalis Kusmaji berpesan agar siswa lebih mandiri sebagai bekal untuk melanjutkan jenjang perguruan tinggi. “Saya di sini hanya sebagai pembina, yang menjalankan dan mempertahankan, ya kalian sendiri,”tandasnya.
Ketua panitia Mikha Darren berterima kasih pada kawan-kawannya sehingga kegiatan bisa digelar. Workshop dengan narasumber Lis Retno Wibowo dari RADARMAGELANG.COM ini berlangsung semarak sesi tanya jawab. Siswa sangat antusias menanyakan soal emansipasi dan kesetaraan gender. ”Perempuan dan laki-laki bisa berkarya bersama. Berekspresi sesuai potensi diri. Hapus stigma dengan prestasi,”ujar Lis.(mg1/lis)
