RADARMAGELANG.COM, Wonosobo– KPU Kabupaten Wonosobo menetapkan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024 mencapai 694.048 warga yang terdaftar. Namun masih ada puluhan ribu warga yang belum miliki KTP elektronik (KTP-el).
Keputusan penetapan tersebut setelah pihak KPU melangsungkan rapat pleno hasil rekapitulasi DPT tingkat Kabupaten Wonosobo, Rabu (21/6/2023). Total DPT 694.048 itu berasal dari 265 desa di Kabupaten Wonosobo.
“Hasil ini kita tetapkan setelah melalui mekanisme yang cukup panjang,” kata Ketua KPU Asma Khozin seusai menggelar rapat di ballroom Hotel Surya Asia.
Ia menyebut prosesnya dimulai dari daftar pemilih sementara (DPS), pencocokan dan penelitian, muncul daftar pemilih sementara hasil perbaikan (DPSHP), dan daftar pemilih sementara hasil perbaikan akhir (DPSHPA).
Dari DPSHPA sampai penetapan DPT justru terjadi pengurangan jumlah warga yang terdaftar. Karena banyak yang meninggal. “Jumlah pemilih kita berkurang itu sekitar 1.500 an warga. Ini kalau kita lihat dari DPSHP Akhir sampai di penetapan DPT ya,” katanya.
Selebihnya dari angka 694.048 warga yang terdaftar di DPT, masih ada 17.207 warga yang terdata belum memiliki KTP-el. KPU menyebutnya sebagai jumlah pemilih potensial nonKTP el. Meskipun data ini diralat kembali oleh KPU menjadi 13.091 pemilih yang belum melakukan perekaman  KTP-el.
“Data 17.000 sekian itu sebelum kita singkronkan dengan pihak Disdukcapil. Tapi setelah Capil mengirim ke kami itu berkurang 4.441,” ujarnya. Pihaknya berharap warga yang belum melakukan perekaman KTP-el bisa segera membuat. (git/lis)
RADARMAGELANG.COM, Wonosobo– KPU Kabupaten Wonosobo menetapkan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024 mencapai 694.048 warga yang terdaftar. Namun masih ada puluhan ribu warga yang belum miliki KTP elektronik (KTP-el).
Keputusan penetapan tersebut setelah pihak KPU melangsungkan rapat pleno hasil rekapitulasi DPT tingkat Kabupaten Wonosobo, Rabu (21/6/2023). Total DPT 694.048 itu berasal dari 265 desa di Kabupaten Wonosobo.
“Hasil ini kita tetapkan setelah melalui mekanisme yang cukup panjang,” kata Ketua KPU Asma Khozin seusai menggelar rapat di ballroom Hotel Surya Asia.
Ia menyebut prosesnya dimulai dari daftar pemilih sementara (DPS), pencocokan dan penelitian, muncul daftar pemilih sementara hasil perbaikan (DPSHP), dan daftar pemilih sementara hasil perbaikan akhir (DPSHPA).
Dari DPSHPA sampai penetapan DPT justru terjadi pengurangan jumlah warga yang terdaftar. Karena banyak yang meninggal. “Jumlah pemilih kita berkurang itu sekitar 1.500 an warga. Ini kalau kita lihat dari DPSHP Akhir sampai di penetapan DPT ya,” katanya.
Selebihnya dari angka 694.048 warga yang terdaftar di DPT, masih ada 17.207 warga yang terdata belum memiliki KTP-el. KPU menyebutnya sebagai jumlah pemilih potensial nonKTP el. Meskipun data ini diralat kembali oleh KPU menjadi 13.091 pemilih yang belum melakukan perekaman  KTP-el.
“Data 17.000 sekian itu sebelum kita singkronkan dengan pihak Disdukcapil. Tapi setelah Capil mengirim ke kami itu berkurang 4.441,” ujarnya. Pihaknya berharap warga yang belum melakukan perekaman KTP-el bisa segera membuat. (git/lis)
