23.4 C
Magelang
Friday, 8 December 2023

Gencarkan Kamus Masuk Sekolah di SMA CT Arsa Sukoharjo

RADARMAGELANG.COM, Sukoharjo – “Kita memiliki slogan Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing. Dengan slogan tersebut, bagaimanakah cara melestarikan bahasa daerah dan bagaimana pula cara mewujudkan bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional?”

Pertanyaan itu terlontar dari siswa SMA Unggulan CT Arsa Sukoharjo dalam kegiatan Peningkatan Kompetensi Generasi Muda Melalui Pemanfaatan Produk Perkamusan (19-20/6/2023). Kegiatan yang digelar Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah tersebut diikuti 40 siswa SMA Unggulan CT Arsa Sukoharjo.  Narasumbernya  adalah dua Duta Bahasa Jawa Tengah, Sella Wardhani dan Zaki Adi Saputra. Acara yang dibuka Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Dr. Syarifuddin, M.Hum., tersebut menghadirkan Kepala SMA Unggulan CT Arsa Sukoharjo, guru Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan guru Bahasa Arab SMA setempat.

Menurut Syarifuddin, langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh generasi muda untuk mewujudkan slogan tersebut adalah menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar.

“Selain mengutamakan bahasa Indonesia, para siswa tetap menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa ibu di lingkungan rumah. Dan berupaya untuk menguasai berbagai bahasa asing,” ujar Syarifuddin di aula SMA CT Arsao Sukoharjo, Senin (19/6/2023).

Sementara itu, Kepala SMA Unggulan CT Arsa Drs. Usdiyanto berharap siswa mahir dalam memanfaatkan kamus, ensiklopedi, glosarium, dan lain-lainnya.

“Dengan begitu, siswa dapat merujuk dengan tepat agar informasi yang didapatkan akurat. Kami berharap dapat terus bekerja sama dengan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah dalam kegiatan-kegiatan lainnya,” ungkap Usdiyanto.

Levina, salah satu siswa SMA Unggulan CT Arsa, mengungkapkan kegelisahannya terhadap budaya literasi. Sebagian besar generasi muda tidak menjadikan membaca buku sebagai aktivitas sehari-hari.

Zaki Adi Saputra menyatakan bahwa salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah membuat komunitas baca atau komunitas literasi, menjadi penggerak melalui media sosial. Misalnya dengan menceritakan hal-hal yang menarik dari buku yang dibaca.

“Dengan begitu, sedikit demi sedikit kita akan menggerakkan hati orang tertarik untuk ikut membaca,” kata Zaki.

Levina pun bertanya karena sering lupa waktu ketika dirinya membaca sehingga aktivitas yang lainnya sering terabaikan. Zaki menjelaskan bahwa lupa waktu itu berkaitan dengan pengendalian diri, pembagian waktu, dan penentuan skala prioritas.

“Siswa bisa membuat piramida waktu. Dengan disiplin membagi waktu, semua aktivitas dapat berjalan dengan baik,” jelas Zaki. (rls/lis)

RADARMAGELANG.COM, Sukoharjo – “Kita memiliki slogan Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing. Dengan slogan tersebut, bagaimanakah cara melestarikan bahasa daerah dan bagaimana pula cara mewujudkan bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional?”

Pertanyaan itu terlontar dari siswa SMA Unggulan CT Arsa Sukoharjo dalam kegiatan Peningkatan Kompetensi Generasi Muda Melalui Pemanfaatan Produk Perkamusan (19-20/6/2023). Kegiatan yang digelar Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah tersebut diikuti 40 siswa SMA Unggulan CT Arsa Sukoharjo.  Narasumbernya  adalah dua Duta Bahasa Jawa Tengah, Sella Wardhani dan Zaki Adi Saputra. Acara yang dibuka Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Dr. Syarifuddin, M.Hum., tersebut menghadirkan Kepala SMA Unggulan CT Arsa Sukoharjo, guru Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan guru Bahasa Arab SMA setempat.

Menurut Syarifuddin, langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh generasi muda untuk mewujudkan slogan tersebut adalah menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar.

“Selain mengutamakan bahasa Indonesia, para siswa tetap menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa ibu di lingkungan rumah. Dan berupaya untuk menguasai berbagai bahasa asing,” ujar Syarifuddin di aula SMA CT Arsao Sukoharjo, Senin (19/6/2023).

Sementara itu, Kepala SMA Unggulan CT Arsa Drs. Usdiyanto berharap siswa mahir dalam memanfaatkan kamus, ensiklopedi, glosarium, dan lain-lainnya.

“Dengan begitu, siswa dapat merujuk dengan tepat agar informasi yang didapatkan akurat. Kami berharap dapat terus bekerja sama dengan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah dalam kegiatan-kegiatan lainnya,” ungkap Usdiyanto.

Levina, salah satu siswa SMA Unggulan CT Arsa, mengungkapkan kegelisahannya terhadap budaya literasi. Sebagian besar generasi muda tidak menjadikan membaca buku sebagai aktivitas sehari-hari.

Zaki Adi Saputra menyatakan bahwa salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah membuat komunitas baca atau komunitas literasi, menjadi penggerak melalui media sosial. Misalnya dengan menceritakan hal-hal yang menarik dari buku yang dibaca.

“Dengan begitu, sedikit demi sedikit kita akan menggerakkan hati orang tertarik untuk ikut membaca,” kata Zaki.

Levina pun bertanya karena sering lupa waktu ketika dirinya membaca sehingga aktivitas yang lainnya sering terabaikan. Zaki menjelaskan bahwa lupa waktu itu berkaitan dengan pengendalian diri, pembagian waktu, dan penentuan skala prioritas.

“Siswa bisa membuat piramida waktu. Dengan disiplin membagi waktu, semua aktivitas dapat berjalan dengan baik,” jelas Zaki. (rls/lis)

Artikel Terkait

POPULER

TERBARU

Enable Notifications OK No thanks