23.2 C
Magelang
Saturday, 9 December 2023

Ikan Red Devil Bukan Spesies Asli Waduk Gajah Mungkur, Asalnya dari Mana?

RADARMAGELANG.COM – Red devil kembali ditegaskan bukan spesies asli Waduk Gajah Mungkur (WGM) dan bukan ikan dengan habitat asli dari Indonesia. Terus asalnya dari mana?

“Aslinya dari negara Amerika Tengah seperti Nikaragua dan Kosta Rika,” terang Rikho Jerikho, pemerhati ikan.

Beberapa waktu lalu, publik juga dikejutkan dengan adanya red devil di Danau Toba, Sumaetra Utara. Populasi ikan itu sangat banyak di sana.

Rikho menerangkan, berdasarkan penelitian yang dilakukan, dulunya banyak red devil berwarna merah. Namun penelitian secara umum, pada genus amphilopus terdapat banyak spesies.

Menurut salah seorang perintis Project Ichthys-Alien Indonesia (sebuah project penelitian ikan air tawar di Indonesia) itu, red devil dibawa ke Indonesia dan negara lain di Asia Tenggara karena adanya tren ikan louhan. Ada kemiripan bentuk antara ikan tersebut.

“Tahun 2000-an ikan louhan naik daun. Ikan louhan ini adalah hibrid, disilangkan antara spesies satu dengan lain. Nah, salah satu sumber atau orang tua louhan ini adalah amphilopus juga, si red devil ini,” kata dia.

Ada kemungkinan, saat tren louhan naik, ada permintaan pasar dengan bentuk seperti louhan. Itu untuk kebutuhan ikan hias. Namun ternyata peminatnya tak sebanyak louhan.

Sayangnya, kata Rikho, breeding ikan yang cepat tak berbanding lurus dengan permintaan pasar. Peminat red devil lebih sedikit dibandingkan louhan.

“Dugaan saya jadi overflowRed devil dibiarkan saja tak ada harganya, lalu karena bosan, terlepas atau dilepaskan di perairan umum. Itu kemungkinan jalur masuk pertama, dari jalur ikan hias,” ungkap Rikho.

Reporter:
jpg

RADARMAGELANG.COM – Red devil kembali ditegaskan bukan spesies asli Waduk Gajah Mungkur (WGM) dan bukan ikan dengan habitat asli dari Indonesia. Terus asalnya dari mana?

“Aslinya dari negara Amerika Tengah seperti Nikaragua dan Kosta Rika,” terang Rikho Jerikho, pemerhati ikan.

Beberapa waktu lalu, publik juga dikejutkan dengan adanya red devil di Danau Toba, Sumaetra Utara. Populasi ikan itu sangat banyak di sana.

Rikho menerangkan, berdasarkan penelitian yang dilakukan, dulunya banyak red devil berwarna merah. Namun penelitian secara umum, pada genus amphilopus terdapat banyak spesies.

Menurut salah seorang perintis Project Ichthys-Alien Indonesia (sebuah project penelitian ikan air tawar di Indonesia) itu, red devil dibawa ke Indonesia dan negara lain di Asia Tenggara karena adanya tren ikan louhan. Ada kemiripan bentuk antara ikan tersebut.

“Tahun 2000-an ikan louhan naik daun. Ikan louhan ini adalah hibrid, disilangkan antara spesies satu dengan lain. Nah, salah satu sumber atau orang tua louhan ini adalah amphilopus juga, si red devil ini,” kata dia.

Ada kemungkinan, saat tren louhan naik, ada permintaan pasar dengan bentuk seperti louhan. Itu untuk kebutuhan ikan hias. Namun ternyata peminatnya tak sebanyak louhan.

Sayangnya, kata Rikho, breeding ikan yang cepat tak berbanding lurus dengan permintaan pasar. Peminat red devil lebih sedikit dibandingkan louhan.

“Dugaan saya jadi overflowRed devil dibiarkan saja tak ada harganya, lalu karena bosan, terlepas atau dilepaskan di perairan umum. Itu kemungkinan jalur masuk pertama, dari jalur ikan hias,” ungkap Rikho.

Reporter:
jpg

Artikel Terkait

POPULER

TERBARU

Enable Notifications OK No thanks