23.4 C
Magelang
Friday, 8 December 2023

Cabuli Santri dengan Janji Karamah Kiai; Wamenag: Izin Ponpes Al Minhaj Batang Bisa Dicabut

RADARMAGELANG.COM, BATANG – Awalnya Wildan Mashuri Amin ragu-ragu menyebut berapa jumlah santriwati yang menjadi korbannya.

”Total semuanya 15-an. Berani bersumpah demi Allah,” ucap pengelola Pondok Pesantren Al Minhaj, Batang, Jawa Tengah, itu ketika dicecar petugas.

Tapi, ketika dicecar lagi dalam rilis kasus pencabulan di Mapolres Batang kemarin (11/4), ada tambahan dua korban lagi yang disebut pria 57 tahun itu. ”Alumni yang sudah lulus ada dua,” katanya.

Jumlah 17 korban yang disebut tersangka itu lebih banyak daripada jumlah korban yang melapor ke polisi, yakni 14 orang.

”Korbannya itu 14 santriwati. Delapan orang sudah kami visum et repertum. Positif ada robek di obgyn. Kemudian yang enam orang masih utuh, kategorinya pencabulan,” kata Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi dalam rilis kasus yang juga dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki, dan Kapolres Batang AKBP Saufi itu.

Polisi terus mengembangkan kasus tersebut karena ada dugaan korban lain. Sebab, mayoritas santri sedang libur dan pulang ke rumah masing-masing.

Dalam kesempatan itu, Ganjar juga menyebutkan bahwa pihaknya akan membuka ruang untuk melapor. Tidak hanya di Kabupaten Batang, melainkan di seluruh wilayah di Jawa Tengah.

Dia berpesan agar para orang tua intens berkomunikasi dengan anak-anak mereka. ”Dengan begitu, orang tua tahu kejadian yang dialami anaknya,” katanya.

Reporter:
JP Koran

RADARMAGELANG.COM, BATANG – Awalnya Wildan Mashuri Amin ragu-ragu menyebut berapa jumlah santriwati yang menjadi korbannya.

”Total semuanya 15-an. Berani bersumpah demi Allah,” ucap pengelola Pondok Pesantren Al Minhaj, Batang, Jawa Tengah, itu ketika dicecar petugas.

Tapi, ketika dicecar lagi dalam rilis kasus pencabulan di Mapolres Batang kemarin (11/4), ada tambahan dua korban lagi yang disebut pria 57 tahun itu. ”Alumni yang sudah lulus ada dua,” katanya.

Jumlah 17 korban yang disebut tersangka itu lebih banyak daripada jumlah korban yang melapor ke polisi, yakni 14 orang.

”Korbannya itu 14 santriwati. Delapan orang sudah kami visum et repertum. Positif ada robek di obgyn. Kemudian yang enam orang masih utuh, kategorinya pencabulan,” kata Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi dalam rilis kasus yang juga dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki, dan Kapolres Batang AKBP Saufi itu.

Polisi terus mengembangkan kasus tersebut karena ada dugaan korban lain. Sebab, mayoritas santri sedang libur dan pulang ke rumah masing-masing.

Dalam kesempatan itu, Ganjar juga menyebutkan bahwa pihaknya akan membuka ruang untuk melapor. Tidak hanya di Kabupaten Batang, melainkan di seluruh wilayah di Jawa Tengah.

Dia berpesan agar para orang tua intens berkomunikasi dengan anak-anak mereka. ”Dengan begitu, orang tua tahu kejadian yang dialami anaknya,” katanya.

Reporter:
JP Koran

Artikel Terkait

POPULER

TERBARU

Enable Notifications OK No thanks