24.3 C
Magelang
Sunday, 10 December 2023

Sebelum Dicabuli Pengasuh Ponpes, Santriwati Dibangunkan Pagi Hari dan Diajak ke Kantin

RADARMAGELANG.COM – Pihak Kepolisian terus mengembangkan kasus pencabulan Wildan Mashuri Amin, 57 tahun, sang pengasuh pondok pesantren terhadap santriwatinya.

Pelaku adalah pengasuh pondok pesantren (ponpes) di Desa Wonosegoro, Kecamatan Bandar. Sampai saat ini korban yang melapor di Kepolisian berjumlah 14 orang.

Sedangkan menurut pengakuan tersangka korban berjumlah 15 dan ada korban lain yang sudah lulus. Sehingga total kini menjadi 17 orang.

Kepolisian terus mengembangkan kasus tersebut karena ada dugaan korban lain. Hal ini karena mayoritas santri sedang libur dan pulang ke rumah masing-masing.

“Korbannya itu 14 santriwati, dimana delapan orang sudah kita visum et reperetum, positif ada robek di obgynnya. Kemudian yang enam orang masih utuh, kategorinya pencabulan,” kata Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi saat konferensi pers di Mapolres Batang, Selasa (11/4).

Baca: Dijanjikan Dapat Karomah, 17 Santriwati Ponpes di Wonosegoro Batang jadi Korban Cabul Sang Pengasuh

Aksi cabul itu sudah berlangsung sejak tahun 2019 hingga sekarang. Konferensi pers kali ini lengkap diikuti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki, Kapolres Batang dan berbagai instansi terkait.

Modus operandi pelaku yang mengajar ngaji ini, santriwati di pagi hari dibangunkan diajak ke kantin dan TKP-TKP yang lain.

RADARMAGELANG.COM – Pihak Kepolisian terus mengembangkan kasus pencabulan Wildan Mashuri Amin, 57 tahun, sang pengasuh pondok pesantren terhadap santriwatinya.

Pelaku adalah pengasuh pondok pesantren (ponpes) di Desa Wonosegoro, Kecamatan Bandar. Sampai saat ini korban yang melapor di Kepolisian berjumlah 14 orang.

Sedangkan menurut pengakuan tersangka korban berjumlah 15 dan ada korban lain yang sudah lulus. Sehingga total kini menjadi 17 orang.

Kepolisian terus mengembangkan kasus tersebut karena ada dugaan korban lain. Hal ini karena mayoritas santri sedang libur dan pulang ke rumah masing-masing.

“Korbannya itu 14 santriwati, dimana delapan orang sudah kita visum et reperetum, positif ada robek di obgynnya. Kemudian yang enam orang masih utuh, kategorinya pencabulan,” kata Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi saat konferensi pers di Mapolres Batang, Selasa (11/4).

Baca: Dijanjikan Dapat Karomah, 17 Santriwati Ponpes di Wonosegoro Batang jadi Korban Cabul Sang Pengasuh

Aksi cabul itu sudah berlangsung sejak tahun 2019 hingga sekarang. Konferensi pers kali ini lengkap diikuti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki, Kapolres Batang dan berbagai instansi terkait.

Modus operandi pelaku yang mengajar ngaji ini, santriwati di pagi hari dibangunkan diajak ke kantin dan TKP-TKP yang lain.

Artikel Terkait

POPULER

TERBARU

Enable Notifications OK No thanks