21.1 C
Magelang
Tuesday, 12 December 2023

Dijanjikan Dapat Karomah, 17 Santriwati Ponpes di Wonosegoro Batang jadi Korban Cabul Sang Pengasuh

RADARMAGELANG.COM – Kasus asusila kembali terjadi di pondok pesantren (ponpes). Kali ini dialami sntriwati sebuah ponpes di Desa Wonosegoro, Kecamatan Bandar terungkap.

Pelakunya adalah pengasuh pondok pesantren bernama Wildan Mashuri Amin, 57 tahun. Korban yang melapor di Kepolisian berjumlah 14 orang.

Sedang pengakuan tersangka korban berjumlah 15 dan ada korban lain yang sudah lulus. Sehingga total kini menjadi 17 orang.

Pihak Kepolisian terus mengembangkan kasus tersebut karena ada dugaan korban lain. Hal ini karena mayoritas santri sedang libur dan pulang ke rumah masing-masing.

“Korbannya itu 14 santriwati, dimana delapan orang sudah kita visum et reperetum, positif ada robek di obgynnya. Kemudian yang enam orang masih utuh, kategorinya pencabulan,” kata Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi saat konferensi pers di Mapolres Batang, Selasa (11/4).

Aksi cabul itu sudah berlangsung sejak tahun 2019 hingga sekarang. Konferensi pers kali ini lengkap diikuti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki, Kapolres Batang dan berbagai instansi terkait.

Modus operandi pelaku yang mengajar ngaji ini, santriwati di pagi hari dibangunkan diajak ke kantin dan TKP-TKP yang lain.

Caranya dengan dijanjikan dapat karomah dari sang pengasuh. Prosesnya, pelaku melakukan ijab kabul dengan korban.

RADARMAGELANG.COM – Kasus asusila kembali terjadi di pondok pesantren (ponpes). Kali ini dialami sntriwati sebuah ponpes di Desa Wonosegoro, Kecamatan Bandar terungkap.

Pelakunya adalah pengasuh pondok pesantren bernama Wildan Mashuri Amin, 57 tahun. Korban yang melapor di Kepolisian berjumlah 14 orang.

Sedang pengakuan tersangka korban berjumlah 15 dan ada korban lain yang sudah lulus. Sehingga total kini menjadi 17 orang.

Pihak Kepolisian terus mengembangkan kasus tersebut karena ada dugaan korban lain. Hal ini karena mayoritas santri sedang libur dan pulang ke rumah masing-masing.

“Korbannya itu 14 santriwati, dimana delapan orang sudah kita visum et reperetum, positif ada robek di obgynnya. Kemudian yang enam orang masih utuh, kategorinya pencabulan,” kata Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi saat konferensi pers di Mapolres Batang, Selasa (11/4).

Aksi cabul itu sudah berlangsung sejak tahun 2019 hingga sekarang. Konferensi pers kali ini lengkap diikuti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki, Kapolres Batang dan berbagai instansi terkait.

Modus operandi pelaku yang mengajar ngaji ini, santriwati di pagi hari dibangunkan diajak ke kantin dan TKP-TKP yang lain.

Caranya dengan dijanjikan dapat karomah dari sang pengasuh. Prosesnya, pelaku melakukan ijab kabul dengan korban.

Artikel Terkait

POPULER

TERBARU

Enable Notifications OK No thanks